Istilah Ngopi Dalam Agenda Diplomasi

Saturday, 11 May 2024 - 05:51 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

foto : ist

foto : ist

Sebagian orang begitu gelisah ketika harga kebutuhan sehari-hari melambung tinggi, tapi sebagian orang lebih gelisah kalau harga secangkir kopi tak lagi terjangkau dan sukar dibeli. Karena artinya, peradaban sedang terancam.

Nilai secangkir kopi, bukan hanya tentang rasa dan aroma, tetapi juga makna, menyimpan berbagai dimensi filosofis tak terhingga. Warna Hitam pekat, rasa manis pahit dan sedikit asam, adalah gambaran dari dinamika kehidupan.

Ada yang sakit karena cintanya tertolak, ada yang murung ditindas kenyataan, ada yang bahagia dibuai harapan, dan ada yang biasa-biasa saja karena tak ingin gila.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kopi adalah media yang dapat menciptakan suasana kedamaian bagi penikmatnya, menembus batas-batas realitas. Karena itu, ia tak layak disejajarkan oleh minuman apapun.

Dari kaum intelektual hingga agamawan, dari seniman cinta sampai tukang becak, semuanya bersatu dalam adukan yang sama, Dan suara seruputtz, adalah nada bak biola, selalu menggoda para pemujanya.

Di sisilain, hal tersebut dipatahkan dalam buku berjudul Filosofi Kopi, buku karya Dee Lestari itu secara terang-terangan menyampaikan “kopi tetaplah kopi, yang memiliki sisi pahit yang tidak akan mungkin bisa kamu sembunyikan”, selain menyanggah opini diatas, kopi juga dapat menunjukan kejujuran dalam pemikiran.

Bahkan istilah NGOPI sudah menjadi bahasa diplomasi, sebuah kata pembuka untuk melakukan transaksi. Melancarkan misi, mencari sesuap nasi, atau sekedar melepas penat sambil ketawa-ketiwi. Apapun minuman yang dipesan, judulnya tetap ngopi.

 

Facebook Comments Box

Baca juga  Inspirasi Kehidupan Pojok Pasar Beringharjo

Berita Terkait

Aliansi Mahasiswa Indonesia Gelar Diskusi Publik “RUU TNI Disahkan: Kita Harus Apa?”
Membela Palestina: Sebuah Tanggung Jawab Kemanusiaan dan Iman
Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Perempuan dan Anak Bintang , Puspayoga “PEREMPUAN BERDAYA INDONESIA RAYA”
Pengamat: Sikap Prabowo Tanggapi Kebijakan Tarif Trump Cerminkan Semangat Trisakti, Saatnya Perkuat Konsolidasi Ekonomi
Rumahnya di Geledah KPK, LaNyalla: Apa Kaitannya Saya dengan Kusnadi?
Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik 2025 Dimulai, Cermati Persyaratannya
Pemuda RW005 Cibodas Gelar Santunan dan Buka Bersama: Wujud Nyata Kepedulian di Bulan Ramadan
Motor Jadul Yang Menolak Punah, Berikut 5 Motor Lawas Yang Masih Berkeliaran Di Jalan
Tag :

Berita Terkait

Tuesday, 29 April 2025 - 19:33 WIB

Aliansi Mahasiswa Indonesia Gelar Diskusi Publik “RUU TNI Disahkan: Kita Harus Apa?”

Friday, 25 April 2025 - 14:01 WIB

Membela Palestina: Sebuah Tanggung Jawab Kemanusiaan dan Iman

Thursday, 24 April 2025 - 15:20 WIB

Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Perempuan dan Anak Bintang , Puspayoga “PEREMPUAN BERDAYA INDONESIA RAYA”

Thursday, 24 April 2025 - 15:19 WIB

Pengamat: Sikap Prabowo Tanggapi Kebijakan Tarif Trump Cerminkan Semangat Trisakti, Saatnya Perkuat Konsolidasi Ekonomi

Monday, 14 April 2025 - 18:25 WIB

Rumahnya di Geledah KPK, LaNyalla: Apa Kaitannya Saya dengan Kusnadi?

Berita Terbaru