dogma.id- Kombinasi judi online dan pinjaman online adalah dua fenomena yang masing-masing memiliki dampak buruk, namun ketika digabungkan, mereka menciptakan lingkaran setan yang sulit dipecahkan dan berpotensi menghancurkan kehidupan individu serta keluarga.
Menurut data Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), selama periode 2017-2022 ada sekitar 157 juta transaksi judi online di Indonesia dengan nilai total perputaran uang mencapai Rp. 190 triliun.
Judi online menawarkan akses mudah dan anonim ke berbagai permainan, yang sering memancing individu untuk terlibat lebih dalam tanpa mempertimbangkan risikonya. Kemudahan ini meningkatkan kemungkinan kecanduan, yang berdampak pada psikologis seperti stres, kecemasan, dan depresi. Secara finansial, kekalahan terus-menerus dapat mengakibatkan kehancuran ekonomi pribadi dan keluarga, dengan kehilangan tabungan, aset berharga, bahkan rumah sebagai dampak nyata yang sering terjadi di masyarakat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pinjaman online menawarkan solusi cepat bagi yang membutuhkan uang, namun banyak platform memberlakukan bunga tinggi dan syarat tidak transparan. Ketidakmampuan membayar tepat waktu menyebabkan bunga membengkak, menciptakan hutang yang sulit dilunasi. Penagihan agresif dan intimidasi dari penyedia pinjaman menambah tekanan mental bagi individu yang terjebak dalam situasi ini.
Ketika kecanduan judi online bertemu dengan pinjaman online, hasilnya bisa sangat mematikan. Individu yang kalah besar dalam judi mungkin mencari pinjaman online untuk terus bermain, berharap mengembalikan kerugian. Langkah ini memperparah situasi, menambah jumlah hutang dan beban psikologis karena tekanan membayar kembali pinjaman yang terus meningkat. Akibatnya, mereka sering merasa terpojok dan kehilangan harapan, yang bisa berujung pada tindakan kriminal ekstrem bahkan seperti bunuh diri.
Masalah ini juga berdampak pada keluarga dan lingkungan sekitar. Ketika seorang anggota keluarga terjerat hutang karena judi online dan pinjaman online, seluruh keluarga merasakan dampaknya. Kehilangan kepercayaan, ketidakstabilan ekonomi, dan konflik keluarga menjadi lebih sering terjadi. Anak-anak dalam keluarga tersebut juga dapat merasakan dampak psikologis yang berkepanjangan, yang pada akhirnya mempengaruhi perkembangan mereka.
Mengatasi masalah ini memerlukan pendekatan komprehensif. Edukasi tentang risiko judi dan pinjaman online harus ditingkatkan, terutama bagi remaja dan dewasa muda. Regulasi ketat terhadap platform judi dan penyedia pinjaman online harus diterapkan untuk melindungi konsumen. Selain itu, dukungan psikologis dan finansial perlu disediakan bagi mereka yang terjerat untuk membantu mereka keluar dari lingkaran setan ini.
Secara keseluruhan, kombinasi judi online dan pinjaman online adalah ancaman nyata yang memerlukan perhatian serius dari pemerintah, masyarakat, dan individu itu sendiri. Tanpa tindakan pencegahan dan intervensi yang efektif, semakin banyak orang yang akan terjebak dalam situasi ini, membawa dampak buruk yang berkepanjangan bagi mereka dan orang-orang di sekitar mereka.