Kabupaten Semarang, dogma.id – Kapolda Jawa Tengah, Irjen. Pol. Drs. Ahmad Luthfi bersama Pejabat Utama (PJU) Polda Jateng menghadiri pengajian Ahad Pagi di Pondok Pesantren Darussalam, Pabelan, Kabupaten Semarang, Minggu (16/6/2024).
Kapolda Jawa Tengah mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk mewaspadai paham intoleran dan radikalisme.
Dalam sambutannya, Irjen. Pol. Ahmad Luthfi menekankan bahwa Indonesia adalah negara yang kaya akan keberagaman, namun terdapat sebagian kelompok yang merasa paling benar dan menganggap pihak lain sebagai musuh, termasuk dalam kehidupan beragama.
“Yang pertama kali saya minta Doa agar Polisi Jawa tengah menjadi Polisi yang lebih baik“ ungkap nya. kemudian Kapolda menjelaskan terkait paham intoleran yang masih ada di masyarakat
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Paham intoleran ini merupakan suatu hal yang harus diwaspadai karena dapat berkembang menjadi Radikalisme dan Terorisme, yang merupakan kejahatan,” ujar Kapolda Jateng.
Kapolda Jateng juga menambahkan bahwa menjadi tanggung jawab semua lapisan masyarakat untuk mencegah penyebaran paham Intoleransi dan Radikalisme. Beliau menyoroti peran penting Pondok Pesantren sebagai benteng garda terdepan dalam membangun umat dan menjaga masyarakat melalui Majelis Taklim.
“Tugas polisi tidak jauh berbeda dengan ustad atau tokoh agama lainnya, yakni mengajak kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran. Jadi, jangan takut kepada polisi, dan masyarakat jangan menjauhi polisi,” kata nya.
Kapolda Jawa Tengah juga menegaskan bahwa masyarakat tidak perlu takut untuk berkunjung ke kantor polisi, karena polisi adalah pengemban amanah negara dalam melayani masyarakat. Beliau berharap agar kerjasama antara polisi dan masyarakat dapat terjalin dengan baik, dan masyarakat dapat memberikan masukan untuk membangun masyarakat yang tertib hukum.
“Jika ada permasalahan hukum seperti Pencurian, jangan main hakim sendiri” tambahnya.
Di akhir sambutannya, Kapolda Jawa Tengah meminta maaf jika selama ini polisi belum maksimal dalam menjalankan tugasnya, dan jika ada anggota polisi yang pernah menyakiti masyarakat.
“Kami mohon maaf dan meminta masukan agar polisi dapat menjadi lebih baik ke depannya,” tandasnya.
Kegiatan ini diakhiri dengan sesi tanya jawab antara Kapolda Jawa Tengah dan masyarakat, di mana Kapolda mendengarkan aspirasi warga serta masukan terkait gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat di wilayah sekitar. (*)