Inspirasi Kehidupan Pojok Pasar Beringharjo

Monday, 8 July 2024 - 18:57 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Dogma.id – Saeorang kakek duduk di pojokan pasar yang di hadapannya terbentang sebuah meja di atasnya dipenuhi beberapa tempat makanan yang sudah matang dan siap dinikmati para pelanggan dan pembeli yang mampir di tempatnya untuk di bawa pulang ke rumah dan menikmatinya bersama keluarga.

Adalah mbah Pon, kakek penjual gudeg di pojokan pasar Beringharjo Jogja orang-orang biasa memanggilnya, dan mereka sangat kagum, hormat, dan haru melihat usaha yang di tekuninya berpuluh-puluh tahun tanpa mengenal lelah, yang telah membuahkan hasil yang sangat membahagiakan keluarga bisa menghidupi dan mencukupi kebutuhan anak-anaknya

Beliau mempunyai 5 anak yang 2 kuliah di UGM, 2 lagi di ITB dan 1 di UI. Mereka sekolah sampai jenjang kuliah tanpa beasiswa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Siang itu mbah Pon duduk di depan para seminar yang antusias ingin belajar kesuksesan dari mbah Pon.

Banyak pertanyaan dilemparkan, tapi tidak ada jawaban dari mbah Pon yang bisa memuaskan peserta.
Misalkan, ketika ada pertanyaan, kiat mendidik anak, jawabannya hanya, Ya biasa saja, kalo nakal ya dinasehati.

Pertanyaan soal pembayaran kuliah anak – anaknya di jawab mbah Pon, Pas waktunya bayar sekolah, ya dibayar.

Peserta seminar sudah tidak tahu lagi harus bertanya apa, karena tidak ada jawaban yang spesial dari mbah Pon.

Hingga seorang peserta bertanya, Mbah Pon, apa tidak pernah punya masalah ?

Dengan wajah bingung mbah Pon balik bertanya, Masalah itu apa to ? Masalah itu yang seperti apa ?

Peserta itu mencontohkan, itu loh mbah, misalkan pas sudah waktunya bayar sekolah, nggak ada uangnya.

Dengan tersenyum mbah Pon menjawab, Oh itu toh, ya gampang saja, KALO PAS TIDAK ADA UANG, SAYA MINTA KE GUSTI ALLAH, lha ternyata besoknya ada yang mau mborong gudeg saya.

Baca juga  Sepenggal Cerita Dari Tiga Pemuda Papua Tentang Grime Nawa

Jawaban mbah Pon menampar para peserta seminar yang notabene adalah orang – orang pintar dan terpelajar.

Mbah Pon tidak tahu apa itu masalah, sehingga tidak pernah menganggap hidupnya ada masalah.

Bagaimana mungkin masalah datang dalam kehidupannya, bila hanya ALLAH yang hanya dijadikan sandaran ?
Akupun merenung dalam benak dan hati kecilku agar;

Selau berpikiran POSITIF
Selalu BERSYUKUR
Selalu BAHAGIA
Selalu berbagi SEMANGAT
Bahwa selain berusaha dan do’a selebihnya Tuhan yang akan mengabulkan do’a-do’a kita.

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Membela Palestina: Sebuah Tanggung Jawab Kemanusiaan dan Iman
Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Perempuan dan Anak Bintang , Puspayoga “PEREMPUAN BERDAYA INDONESIA RAYA”
Pengamat: Sikap Prabowo Tanggapi Kebijakan Tarif Trump Cerminkan Semangat Trisakti, Saatnya Perkuat Konsolidasi Ekonomi
Rumahnya di Geledah KPK, LaNyalla: Apa Kaitannya Saya dengan Kusnadi?
Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik 2025 Dimulai, Cermati Persyaratannya
Pemuda RW005 Cibodas Gelar Santunan dan Buka Bersama: Wujud Nyata Kepedulian di Bulan Ramadan
Motor Jadul Yang Menolak Punah, Berikut 5 Motor Lawas Yang Masih Berkeliaran Di Jalan
Optimalkan EBT dan Bioenergi, Upaya Pertamina Tekan Emisi Karbon

Berita Terkait

Friday, 25 April 2025 - 14:01 WIB

Membela Palestina: Sebuah Tanggung Jawab Kemanusiaan dan Iman

Thursday, 24 April 2025 - 15:20 WIB

Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Perempuan dan Anak Bintang , Puspayoga “PEREMPUAN BERDAYA INDONESIA RAYA”

Thursday, 24 April 2025 - 15:19 WIB

Pengamat: Sikap Prabowo Tanggapi Kebijakan Tarif Trump Cerminkan Semangat Trisakti, Saatnya Perkuat Konsolidasi Ekonomi

Monday, 14 April 2025 - 18:25 WIB

Rumahnya di Geledah KPK, LaNyalla: Apa Kaitannya Saya dengan Kusnadi?

Thursday, 10 April 2025 - 10:00 WIB

Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik 2025 Dimulai, Cermati Persyaratannya

Berita Terbaru

news

Terima Audiensi Bupati Buru Selatan, Ini Saran Wamendes

Thursday, 24 Apr 2025 - 15:33 WIB