Paris, dogma.com- Parade atlet atau defile dengan menggunakan perahu di upacara pembukaan Olimpiade dapat digunakan oleh delegasi untuk menunjukkan solidaritas dengan perjuangan Palestina.
Upacara pembukaan Olimpiade 2024 di Paris akan berlangsung pada Jumat (26/7/24) waktu setempat atau Sabtu (27/7/24) dini hari WIB.
Sekitar 90 kapal yang membawa 10.500 atlet, dan pejabat termasuk delegasi dari Israel akan berlayar dalam konvoi sepanjang Sungai Seine melewati bangunan-bangunan ikonik di Paris. Seremoni pesta olahraga terakbar itu untuk pertama kali yang diadakan di luar stadion.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Penyelenggara pro-Palestina mengatakan ada diskusi tentang upaya menunjukan solidaritas terhadap Palestina di upacara pembukaan Olimpiade tahun ini.
Seorang sumber yang dikutip The Guardian mengatakan, ada aksi solidaritas yang melibatkan beberapa delegasi atau atlet akan mengibarkan bendera Palestina atau mengenakan pesan pada pakaian sebagai bagian dari sikap mereka yang menentang keterlibatan Israel dalam Olimpiade 2024.
Seorang juru bicara Tim Israel mengatakan bahwa, atlet mereka akan ikut serta dalam konvoi menyusuri sungai tetapi dia menolak berkomentar tentang jumlah yang akan naik perahu untuk perjalanan sejauh 6 kilometer.
Stephanie Adam, seorang aktivis dari Kampanye Boikot Akademik dan Budaya Palestina untuk Israel, mengatakan Komite Olimpiade Internasional (IOC) dan negara tuan rumah Prancis ingin menyembunyikan perbedaan pendapat, termasuk melalui taktik represif dan licik terhadap kehadiran Israel di Olimpiade.
“Kami menyerukan kepada delegasi yang berpartisipasi untuk bergabung dengan seruan gencat senjata sekarang dan menghentikan genosida Gaza oleh Israel. Kami mendesak para atlet Olimpiade untuk menggunakan platform mereka untuk membela hak-hak Palestina,” kata dia.
Bruno Le Ray, Direktur Keamanan Pertandingan mengatakan keamanan akan diperketat pada upacara pembukaan, dengan melibatkan 45.000 polisi ditambah dengan 2.000 penjaga keamanan.
Le Ray mengaku puas dengan pengamanan pada beberapa hari pertama pertandingan yang sudah dimulai.
“Pelajaran pertama yang dapat kita ambil dari ini adalah bahwa dalam hal keselamatan dan keamanan kami tidak memiliki insiden di mana pun, pada pertandingan sepak bola, meskipun beberapa pertemuan dianggap sedikit lebih sensitif, khususnya pertandingan antara Israel dan Mali.”
Sejumlah ancaman kekerasan terhadap atlet Israel terjadi menjelang pertandingan. Menteri luar negeri Israel, Israel Katz, mengirim surat kepada mitranya di Prancis, Stephane Sejourne, dengan peringatan baru tentang adanya ancaman untuk menyerang delegasi Israel.
“Ada mereka yang berusaha merusak sifat perayaan dari acara yang menyenangkan ini,” tulis Katz.
Sebanyak 88 atlet Israel berada dalam pengawasan dan keamanan ketat sepanjang waktu dari petugas keamanan Prancis, dan juga dijaga oleh pejabat dari badan intelijen.
Penulis : Yudi
Editor : Yudi