Paris, dogma.id – Olimpiade Paris 2024 resmi dibuka pada Sabtu (27/7) dini hari WIB. Parade atlet atau defile kontingen menyusuri Sungai Seine melewati monumen bersejarah di ibu kota Prancis.
Dibalut seragam yang elegan rancangan dari Didit Hediprasetyo, 14 atlet dan ofisial tim berada dalam kapal bersama India dan Iran.
Baju yang dirancang terinspirasi pelukis Raden Saleh dikenakan 14 atlet dan ofisial termasuk Chef de Mission (CdM) Anindya Bakrie.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Atlet judo Maryam March Maharani bertugas sebagai pembawa bendera Merah Putih, ditemani pebalap sepeda Bernard Van Aert serta dua atlet renang, Azzahra Permatahani dan Joe Aditya.
Baju itu menampilkan busana tradisional Jawa dengan sentuhan kebaruan. Kreasi Didit Hediprasetyo tersebut terinsinprasi semangat penghormatan terhadap warisan budaya Indonesia dan spirit persatuan dan nasionalisme.
Sosok Raden Saleh sebagai pionir pelukis aliran romantisme asal Jawa menjadi inspirasi dasar koleksi baju tersebut.
Upacara pembukaan ini menjadi yang pertama dalam sejarah Olimpiade yang diadakan di luar stadion utama dengan para atlet berparade di Sungai Seine menggunakan armada 85 kapal, melewati berbagai landmark ikonik Prancis.
Penonton yang berjumlah sekitar 300.000 orang, menyaksikan langsung dari tribun yang dibangun khusus di tepi sungai, sementara 200.000 lainnya menyaksikan dari balkon dan apartemen yang menghadap ke sungai. Mereka tetap berada di tempat dengan menggunakan payung serta jas hujan untuk menonton defile Olimpiade.
Sesuai tradisi, delegasi Yunani mendapat kehormatan memimpin armada sebagai penghormatan kepada negara yang menjadi tempat lahirnya gerakan Olimpiade modern. Meskipun hujan deras, semangat para atlet tetap tinggi untuk terus mengikuti upacara pembukaan dengan mengenakan jas hujan bening yang menutupi busana parade mereka.
Pertunjukan ini memadukan budaya dan sejarah Prancis, dengan segmen gaya kabaret yang direkam sebelumnya dari bintang pop AS Lady Gaga yang menonjol pada tahap awal parade.
Puluhan penari can-can dengan rok merah muda memberikan sentuhan warna yang mencolok di tepi Sungai Seine dalam momen yang menonjol lainnya. Landmark dan arsitektur Kota Cahaya menjadi latar belakang baik untuk pertunjukan pada Jumat malam maupun untuk sebagian besar kompetisi olahraga selanjutnya.
Patung-patung emas wanita bersejarah Prancis muncul dari perairan Sungai Seine selama upacara pembukaan Olimpiade, sebagai penghormatan spektakuler terhadap kesetaraan gender yang menjadi inti dari Olimpiade Paris.
Sosok-sosok seperti penulis Simone de Beauvoir dan politisi Simone Veil diabadikan dalam patung-patung berlapis emas dan akan tetap ada di Paris setelah Olimpiade.
Visi Paris adalah untuk menyelenggarakan Olimpiade yang lebih hemat biaya dan ramah lingkungan dibandingkan edisi sebelumnya, dengan kompetisi yang diadakan di lokasi bersejarah di sekitar ibu kota.
Penulis : Yudi
Editor : Nur Laili Khoirunnisa