Knalpot Racing Purbalingga Dan Bisnis Rumahan Yang Tak Seberisik Suara Knalpotnya

Wednesday, 31 July 2024 - 18:52 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Purbalingga, Dogma.id- Bagi para penggemar otomotif dan pencinta modifikasi, tentunya enggak asing dengan daerah yang bernama Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah.

Wilayah yang berbatasan dengan tiga kabupaten yaitu Pemalang, Banyumas dan Banjarnegara ini terkenal dengan industri knalpotnya lho… Simak info menariknya.

Nah… kali ini Dogmania akan mengajak kalian buat menilik sedikit sejarah industri knalpot Kabupaten Purbalingga yang terkenal di Tanah Air.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Awalnya industri knalpot di Kabupaten Purbalingga tidak langsung serta-merta muncul begitu saja. ternyata semua berawal dari industri logam di Dusun Sayangan, Kelurahan Purbalingga Lor pada tahun 1970.

Logam-logam dari bahan seng dan potongan drum dimanfaatkan warga dusun tersebut untuk membuat peralatan rumah tangga.

Barulah pada tahun 1980, industri knalpot di Kabupaten Purbalingga dimulai. Seorang warga Dusun Sayangan bernama Sultoni adalah orang yang memprakarsai kemunculan industri ini di Kota Knalpot.

Disisi lain, peran pemerintah di wilayah tersebut dalam menerapkan peraturan mengembangkan produk knalpot yang tidak menimbulkan kebisingan.

“Kita terus berkomitmen untuk mengembangkan industri unggulan berupa knalpot handmade (buatan tangan),” kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Dinperindag) Kabupaten Purbalingga Johan Arifin di Purbalingga, Senin.

Ia mengatakan, salah satu upaya yang sedang dilakukan Dinperindag Kabupaten Purbalingga berupa mengajukan produk knalpot Purbalingga untuk mendapatkan sertifikat Standar Nasional Indonesia (SNI) dari Badan Standardisasi Nasional (BSN).

Selain itu, kata dia, pihaknya melakukan diskusi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terkait kemungkinan pembangunan laboratorium uji kebisingan.

“Jadi nanti knalpot-knalpot buatan Purbalingga ini harus melalui uji kebisingan lebih dulu sebelum dikirim ke pasaran,” katanya.

Terkait dengan knalpot brong, dia mengatakan jika sebenarnya perajin knalpot di Purbalingga tidak memproduksi knalpot yang menimbulkan kebisingan tersebut.

Baca juga  DPS Pilkada 2024 Brebes Ditetapkan: 10 TPS Baru, Total 2.979 TPS

Menurut dia, knalpot tersebut menjadi brong karena ulah penggunanya dengan melepas alat peredam kebisingan (decibel/dB killer).

“Ketika baru diproduksi masih lengkap, dB killer kita pasang, tapi kemudian oleh konsumennya dilepas, sehingga menimbulkan suara bising,” katanya menegaskan.

Oleh karena itu, kata dia, pihaknya akan terus mengedukasi para perajin knalpot untuk tidak memproduksi knalpot brong dan terus mengembangkan produk knalpot yang tidak menimbulkan kebisingan. Lebih lanjut,

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengapresiasi perajin knalpot di Kabupaten Purbalingga yang telah menciptakan produk knalpot yang tidak menimbulkan kebisingan karena biasanya berupa knalpot brong.

Ia mengharapkan perajin knalpot di Purbalingga yang memulai pembuatan knalpot-knalpot yang tidak menimbulkan kebisingan tersebut.

“Ini karena Purbalingga yang memulai, Purbalingga pun yang mengakhiri, sukses. Kita tunggu menjadi pariwisata ‘great’,” kata Sandiaga.

Perajin knalpot “Abenk Muffler”, Edi Nurmanto mengatakan knalpot yang dibuatnya tidak menimbulkan kebisingan dan sesuai dengan ambang batas yang ditetapkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, yakni 80 desibel (dB) untuk kendaraan bermotor berkubikasi 175 cc ke bawah dan 83 dB untuk kendaraan bermotor berkubikasi 175 cc ke atas.

Berdasarkan hasil pengujian menggunakan alat pengukur tingkat kebisingan (sound level meter) yang sudah dikalibrasi di Smesco, kata dia, kebisingan yang dihasilkan knalpot buatannya berada di bawah ambang batas yang telah ditetapkan pemerintah karena hanya sebesar 76 dB.

“Kita disuruh buat suara knalpot mau berapa saja itu bisa. Purbalingga apa sih yang enggak bisa,” kata Ketua Asosiasi Perajin Knalpot Lingga Jaya

Facebook Comments Box

Penulis : Hermawan

Editor : Yudi

Berita Terkait

Haidar Alwi: PDIP Terkesan Tidak Pro Penegakan Hukum
PT BPRS HIK mengandeng BAZNAS Kota Tangerang dalam menyalurkan bingkisan akhir tahun untuk guru ngaji dan masyarakat dhuafa
Haidar Alwi: OCCRP dan Dampaknya terhadap Ekonomi Indonesia.
Refleksi Akhir Tahun 2024 Kementrans Mewujudkan Swasembada Pangan
Serambi MyPertamina Manjakan Konsumen di Nataru
Haidar Alwi Apresiasi KPK di Era Presiden Prabowo atas Penetapan Tersangka Hasto.
Terus Berjuang Untuk Rakyat dan Merealisasikan Program Kerja Presiden Prabowo
Kebijakan PPN 12% Dinilai Bebani Rakyat
Bagi para penggemar otomotif dan pencinta modifikasi, tentunya enggak asing dengan daerah yang bernama Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah.

Berita Terkait

Thursday, 9 January 2025 - 14:06 WIB

Haidar Alwi: PDIP Terkesan Tidak Pro Penegakan Hukum

Monday, 6 January 2025 - 17:35 WIB

PT BPRS HIK mengandeng BAZNAS Kota Tangerang dalam menyalurkan bingkisan akhir tahun untuk guru ngaji dan masyarakat dhuafa

Monday, 6 January 2025 - 12:32 WIB

Haidar Alwi: OCCRP dan Dampaknya terhadap Ekonomi Indonesia.

Friday, 27 December 2024 - 10:12 WIB

Refleksi Akhir Tahun 2024 Kementrans Mewujudkan Swasembada Pangan

Friday, 27 December 2024 - 09:34 WIB

Serambi MyPertamina Manjakan Konsumen di Nataru

Berita Terbaru

Pemain Livin Mandiri Wilda Siti Nurfadhilah / foto ist

sport

Jakarta Livin Redam Gresik PetroKimia di Kandang

Saturday, 11 Jan 2025 - 23:51 WIB

sport

PLN Mobile Proliga 2025, Livin Mandiri Sikat Bandung BJB 3-0

Saturday, 11 Jan 2025 - 23:41 WIB