DOGMA.ID- Baru saja Elon Musk melayangkan gugatan hukum ke OpenAI, kini perusahaan media sosialnya X bertekad melawan koalisi pengiklan Global Alliance for Responsible Media (GARM).
Pada Selasa (6/8) pekan ini, X mengajukan gugatan hukum ke GARM atas gerakan boikot ke platform milik Musk.
GARM merupakan inisiatif dari World Federation of Advertisers (WFA) yang mewakili perusahaan seperti Disney dan Walmart.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kami mencoba perdamaian selama 2 tahun. Kini saatnya perang,” tulis Musk di akun X personalnya, dikutip Rabu (7/8/2024).
Dalam gugatan hukum, X mengklaim GARM berkonspirasi dengan para brand untuk “menahan pendapatan iklan miliaran dolar untuk [X]”, sesaat setelah Musk mencaplok layanan tersebut pada 2022 lalu.
Perlu dicatat, gugatan ini tidak merujuk pada aksi boikot pengiklan ke X pada tahun lalu. Kala itu, banyak rombongan pengiklan yang hengkang dari X karena Musk membagikan teori konspirasi sayap kanan.
Tak terima, Musk pun berkata kasar atas aksi tersebut dengan mengatakan “enyah kalian!” (go fuck yourself).
CEO X Linda Yaccarino mengunggah video dan artikel pada pekan lalu terkait gugatan hukum yang dilayangkan untuk melawan GARM.
“Sejumlah perusahaan mengorganisir aksi boikot ilegal yang sistemis melawan X,” kata Yaccarino.
Gugatan hukum tersebut merujuk ke laporan Komite Kehakiman Dewan Perwakilan Rakyat AS yang dikuasai Partai Republik. Dalam laporan itu, disebutkan GARM dan anggota-anggotanya secara langsung mengorganisir pemboikotan untuk menjegal beberapa platform, konten, dan organisasi berita.
Upaya itu membuat para ‘korban’ boikot kesulitan melangsungkan bisnis mereka dan akhirnya membatasi opsi bagi masyarakat luas.
Laporan itu juga mengklaim GARM merekomendasikan ke para anggotanya untuk menyetop iklan berbayar di Twitter (sebelum berganti X) sebagai respons atas akuisisi yang dilakukan Musk.
“Tindakan ilegal organisasi-organisasi ini dan para petingginya membuat X kehilangan miliaran dolar,” kata Yaccarino.
Menurut WFA, anggota-anggota di bawahnya mengontrol 90% pengeluaran biaya iklan.