dogma.id – Harapan baru bagi penderita disfungsi ereksi Disfungsi ereksi (DE) atau orang awam menyebut sebagai impotensi yaitu berkurangnya fungsi baik faali maupun anatomi penis, mempengaruhi pria dan pasangan mereka di seluruh dunia, dan meskipun ada kemajuan dalam klarifikasi medis dan terapi potensialnya, pilihan dan hasil pengobatan kita tidak dapat mengimbangi peningkatan prevalensi DE.
Menurut dr.Agus Ujianto,Msi.Med.SpB. ahli bedah dan ilmuwan Biomedis , data digital yang ada di Amerika Serikat, sekitar 322 juta pria di dunia diprediksi akan didiagnosis dengan DE pada tahun 2025, yang lebih dari dua kali lipat prevalensi yang diukur pada tahun 1995 . Saat ini, prevalensi DE pada populasi umum berkisar antara 30% hingga 65% pada pria berusia 40 hingga 80 tahun .
DE memiliki dampak negatif pada kualitas hidup pasien dan pasangan dan merugikan Amerika Serikat. Angka ini tentunya dengan pola hidup yang sama juga terjadi di Indonesia, banyak pria yang sebenarnya mengalami disfungsi ereksi tetapi tidak terdata karena sebagian besar pria dan pasangannya tidak berobat dan didata sehingga fenomena gunung es terjadi pada data penyakit dan kesehatan termasuk DE. Saat ini, perubahan gaya hidup untuk mencari pengobatan DE para pria yang mencari pengobatan medis untuk DE diresepkan adalah obat penghambat fosfodiesterase tipe 5 (PDE5i) sebagai terapi lini pertama.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam kasus DE ringan hingga sedang, obat-obatan ini telah menunjukkan manfaat klinis . Namun bagi priadengan DE berat karena diabetes melitus, usia lanjut, dan/atau setelah prostatektomi radikal (RP) untuk kanker prostat sering kali memiliki respons jangka panjang yang kurang kuat terhadap obat-obatan tersebut.
Perawatan yang lebih invasif seperti suntikan intrakavernosa dan implantasi bedah prostesis penis tetap menjadi
pengobatan standar emas untuk DE yang sudah tidak mempan dengan obat, maka pilihan lain adalah dengan penyuntikan local pada penis .
Menurut ahli bedah yang juga ketua umum pusat Perhimpunan Kedokteran Digital Terintegrasi Indonesia (predigti.id) saat ini strategi baru untuk mengobati DE mulai bergeser ke terapi regeneratif, yang bertujuan untuk memulihkan struktur dan fungsi sel dan jaringan ereksi yang sakit dan menawarkan “penyembuhan” untuk penyakit ini sebagai lawan dari sekadar pengobatan gejala. Therapy stemcell allogenic yang overclaim saat ini sangat mahal dan tidak rasional padahal signifikansinya hampir sama karena memerlukan maintenance berkala.
Menurutnya model regeneratif yang sesungguhnya akan memungkinkan pemeliharaan fungsi ereksi jangka panjang melalui faktor pertumbuhan bersama dengan regenerasi sel saraf dan otot. Beberapa pendekatan regeneratif untuk pengobatan DE yang saat ini sedang dipelajari termasuk plasma kaya trombosit (PRP), matriks cairan ketuban, terapi gelombang kejut ekstrakorporeal intensitas rendah (LiESWT), dan terapi sel punca (SCT), semuanya mempunyai data aplikasi klinis yang sama termasuk penelitian dengan hyperbaric oxygen therapy.
Sejumlah besar penelitian Sexual Medicine Society of North America (SMSNA) telahmengeluarkan pernyataan konsensus yang mengklarifikasi bahwa teknologi baru, termasuk PRP, LiESWT, dan SCT, hanya boleh digunakan oleh ahli biomedis dan dokter yang berpengalaman yang memahami antomi fisiologis penis. Dokter bedah tentunya yang secara aplikasi memahami anatomi fisiologis alat kelamin pria, tinggal apakah ia juga belajar ilmu
biologi atau tidak sehingga dalam aplikasi terapi lebih percaya diri sebagai bagian dari kompeteninya.
Dari pengalamannya mengikuti symposium dan workshop ditingkan nasional dan internasional, serta data analisa digital yang dipelajari, menurut dokter lulusan bedah dan ilmu biomedis FK UNDIP ini, Terapi yang berasal dari trombosit telah mendapatkan popularitas di banyak bidang kedokteran. PRP adalah plasma darah autologus yang mengandung lebih dari empat kali konsentrasi trombosit serum fisiologis manusia normal dan kaya akan banyak faktor pertumbuhan .
Bahkan penelitiannya saat belajar di dunia pendidikan telah menjuarai Pekan ilmiah Tahunan Ahli Bedah di Manado tahun 2009 membuktikan bahwa kadar trombocyt yang banyak di sekitar kangker payudara yang mendapatkan kemotherapy akan menjadikan peningkatan response mendapatkan juara umum. Sehingga kepenasarannya terhadap trombcyte terus dia pelajari sampai sekarang.
Menurutnya, literasi dari Molekul biologis yang aktif dalam plasma kaya trombosit, telah dihipotesiskan untuk meningkatkan regenerasi sel secara hilir . Terkait dengan DE, PRP telah ditemukan mengandung faktor pertumbuhan seperti :
1. Faktor pertumbuhan endotel vaskular (VEGF), 2. Faktor pertumbuhan yang berasal dari trombosit (PDGF), 3. Faktor pertumbuhan epidermal (EGF), 4. Faktor pertumbuhan seperti insulin (IGF), dan
5. Faktor pertumbuhan fibroblas (FGF)
Dalam ilmu Biologi, agus menerangkan bahwa pemulihan fungsi ereksi yang diinduksi VEGF dimediasi melalui jalur endothelial nitric oxide synthase (eNOS), dan mekanisme ini adalah konstituen utama dari sebuah teori yang menjelaskan bagaimana faktor pertumbuhan ini dalam PRP dapat meningkatkan fungsi ereksi . Plasma kaya trombosit, telah menunjukkan efek saraf regeneratif dalam studi cedera saraf tepi ada mekanisme regenerasi saraf untuk meningkatkan fungsi ereksi. Secara keseluruhan , saat ini praktek pengobatan dengan plasma kaya trombosit untuk DE aman, dengan studi pada manusia membuktikan risiko rendah dari efek samping.
Data yang beliau pelajari disampaikan bahwa Plasma kaya trombosit yang berasal dari darah (PRP) telah dianggap sebagai material regeneratif yang potensial untuk mengatasi berbagai gangguan termasuk gangguan muskuloskeletal dan luka . PRP diperoleh melalui sentrifugasi darah dengan perlakuan tertentu dan perlu diaktifkan untuk melepaskan biomaterial terapeutik yang terkandung untuk menunjukkan efek regeneratif terapeutik.
Saat mensintesis PRP, sampel darah yang dipanen disentrifugasi, yang kemudian dipisahkan menjadi tiga lapisan, yaitu plasma, buffy coat yang kaya akan biomaterial yang berasal dari trombosit, dan pelet sel darah merah memerlukan keahlian tertentu, dr agus yang mempunyai Instagram pribadi @dr.agusujianto mengatakan terbuka untuk konsultasi dan siap membantu masalah disfungsi ereksi anda.
Plasma kaya trombosit (PRP) sebagai sumber biomaterial turunan trombosit untuk terapi DE. PRP turunan darah sangat kaya akan faktor pertumbuhan seperti VEGF, IGF-1, FGF, PDGF, dan TGF-β serta berperan penting dalam proliferasi dan diferensiasi MSC, angiogenesis, pengaturan aliran darah, perlindungan saraf, regenerasi saraf, mielinisasi akson, ECM, dan sintesis kolagen, yang menghasilkan peningkatan indeks fungsi ereksi (IIEF-5). IGF: faktor pertumbuhan mirip insulin, VEGF: faktor pertumbuhan endotel vaskular, FGF: faktor pertumbuhan fibroblas, PDGF: faktor pertumbuhan turunan trombosit, TGF-β: faktor pertumbuhan transformasi beta.
Beliau menjelaskan lebih lanjut bahwa Plasma yang kaya akan trombosit, mengandung sekitar 1.000.000 trombosit/μL dalam 5 mL plasma, dan konsentrasi ini telah banyak dilaporkan karena kemanjuran terapeutiknya. Trombosit secara aktif terlibat dalam :
a. homeostasis, b. regenerasi jaringan, c. vaskularisasi, dan d. penyembuhan luka melalui pelepasannya , yang dicirikan sebagai :
1. protein adhesif, 2. faktor angiogenik, 3. faktor pertumbuhan, 4. kemokin, 5. faktor pembekuan dan inhibitor, 6. protein membran integral, 7. mediator imun, dan molekul aktif lainnya .
Dalam penjelasan lanjut, dokter dengan panggilan kecil dan inisial semasa pendidikan dengan uji ini menjelaskan bahwa Faktor pertumbuhan tersebut mendorong interaksi dan diferensiasi seluler, dan proliferasi sel mesenkim dan epitel yang terlokalisasi, yang mengarah pada regenerasi jaringan ikat. Ada perlakuan beberapa cara penyimpanan antara lain Pengeringan beku telah terbukti mempertahankan jumlah trombosit bahkan setelah empat
minggu dan secara efektif menginduksi proliferasi osteoblas .
Selain itu, PRP dan fibrin kaya trombosit (PRF) berpolimerasi dengan cepat, menghasilkan struktur gel yang lebih padat, dan telah direkomendasikan untuk digunakan dalam penyembuhan luka, bisul, dan cedera terkait
olahraga.
Beliau akan menjelaskan pada artikel dilain waktu, tabah beliau. Sebelum menutup diskusi, dr Uji ,menyatakan bahwa seperti pepatah banyak jalan menuju roma, maka mirip dengan sel punca, Plasma kay thrombocyte juga telah dipelajari secara luas untuk potensi regeneratifnya, yang dikaitkan dengan kemampuannya untuk
mengeluarkan faktor pertumbuhan, sitokin, dan ECM, sehingga mendorong migrasi, proliferasi, stabilisasi, dan diferensiasi sel endotel, fibroblas, dan sel punca. Oleh karena itu, konsentrasi trombosit, sitokin, dan faktor pertumbuhan perlu ditetapkan dengan baik untuk mencapai dampak terapi PRP yang optimal.
Begitu tambahan founder Auto Hemotherapy and cell Unit research Everasting ini, dan melalui tanpaoprasi.com beliau berusaha menolong pasien DE dan juga membuka luas bagi sejawatnya didunia kesehatan dan masyarakat umum untuk bergabung.(Agus Ujianto)