Bekasi, dogma.id – Jalan Layang Mohamed Bin Zayed (MBZ) yang dikelola PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JJC) dan Jalan Tol Jakarta-Cikampek yang dikelola PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) berperan sebagai backbone atau tulang punggung mobilisasi di koridor Jakarta hingga Cikampek. Kedua jalan tol ini memainkan peran kunci dalam mengurangi waktu tempuh dan memangkas jarak perjalanan di wilayah Jawa Barat.
Jalan Layang MBZ membentang sepanjang ±38 Km dari KM 10+000 s.d KM 48+000 merupakan salah satu jalan layang di Indonesia yang menghubungkan Jakarta dengan Cikampek di Kabupaten Karawang. Jalan Layang ini merupakan bagian dari jaringan jalan tol Trans Jawa yang penting untuk menghubungkan berbagai kota di Pulau Jawa.
Sejak terintegrasi dengan Jalan Tol Jakarta-Cikampek Tahun 2019, pengguna jalan tol dari Jakarta menuju Cikampek atau Trans Jawa dapat memilih perjalanan melalui jalur atas atau Layang MBZ maupun jalur bawah atau menggunakan Tol Jakarta-Cikampek. Jika pengguna jalan ingin menggunakan Layang MBZ, pengguna jalan dapat melalui akses masuk KM 10 arah Cikampek dan KM 48 arah Jakarta. Upaya ini dilakukan untuk mengembalikan manfaat Jalan Tol Jakarta-Cikampek yang efisien bagi penggunanya baik untuk perjalanan jarak dekat maupun jarak jauh. Dengan beroperasinya Jalan Layang MBZ, kapasitas Ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek segmen Cikunir sampai dengan Karawang bertambah 2 lajur di kedua arahnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kehadiran kedua jalan ini bermanfaat untuk mempercepat mobilitas dari Jakarta hingga Cikampek. Pengiriman barang dan jasa pun menjadi lebih cepat sehingga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi serta pengembangan kawasan-kawasan di sekitarnya. Jalan Layang MBZ dan Jalan Tol Jakarta-Cikampek berperan penting dalam mengurai kepadatan, meningkatkan efisiensi transportasi, dan mendorong perkembangan wilayah.
Dalam perhitungan melalui aplikasi peta digital, pengguna jalan akan menempuh perjalanan dari Cawang menuju Purwakarta melalui Layang MBZ dengan jarak sekitar 73,8 Km dan waktu tempuh yang dibutuhkan hanya 56 menit. Jika dibandingkan dengan perjalanan menuju Purwakarta tanpa menggunakan jalan tol, pengguna jalan akan menempuh jarak 85,9 Km melalui Jalan Pantura dengan waktu tempuh lebih lama yaitu 2 jam 31 menit. Hal ini menunjukkan penghematan waktu tempuh perjalanan yang signifikan selama 1 jam 35 menit atau sebesar 62%.
Direktur Utama PT JJC Hendri Taufik menyampaikan manfaat menggunakan Jalan Layang MBZ dapat memangkas waktu perjalanan. “Jalan Layang MBZ Merupakan Jalan Tol Layang yang terbentang dari Simpang Susun Cikunir sampai dengan Karawang Barat, berperan sebagai pilihan akses lebih cepat bagi pengguna Jalan Tol Jakarta-Cikampek dengan tujuan perjalanan jarak jauh (dari Cawang menuju Cikampek). Jalan Layang MBZ ini mampu memberikan manfaat yang signifikan terhadap waktu tempuh perjalanan yang lebih singkat, dengan mendistribusikan beban lalu lintas antara Jalan Tol Japek dan MBZ,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Bisnis PT JTT, Pratomo Bimawan Putra menyampaikan hitungan Volume per Kapasitas Jalan atau V/C ratio dalam kondisi lalu lintas normal pada Jalan Tol Jakarta-Cikampek. Ia menyampaikan, jika dilihat dari sisi V/C ratio atau hitungan jumlah kendaraan pada satu segmen jalan dalam satu waktu dibandingkan dengan kapasitas jalan, di Tahun 2015 sebelum Jalan Layang MBZ dibangun, untuk V/C ratio Jalan Tol Jakarta-Cikampek rata-rata mencapai 0.93 dengan kecepatan tempuh rata-rata sekitar 35 km/jam.
“Semenjak Jalan Layang MBZ dioperasikan, kecepatan di Jalan Tol Jakarta-Cikampek membaik yang terindikasi dari distribusi kendaraan. Data V/C ratio Jalan Tol Jakarta-Cikampek di Tahun 2024 tercatat rata-rata sebesar 0.5. Pengoperasian terintegrasi dengan Jalan Layang MBZ juga terbukti berhasil menambah laju kecepatan kendaraan menjadi rata-rata sekitar 66 km/jam,“ imbuh Bima.
PT JJC dan PT JTT berkomitmen untuk terus mendukung kebijakan strategis Pemerintah dalam hal meningkatkan kenyamanan dan kelancaran jalan tol dengan berupaya untuk memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang telah ditetapkan Pemerintah. Untuk menunjang keamanan di jalan tol, PT JJC menyediakan 4 Mobile Customer Service (MCS), 2 unit Ambulance, 4 unit Derek, 1 unit Rescue, dan 3 kendaraan Patroli Jalan Raya (PJR) di Ruas Jalan Layang MBZ, sedangkan PT JTT menyediakan sejumlah armada operasional yaitu 9 MCS, 3 unit Ambulance, 14 unit Derek, 3 unit Rescue, dan 7 kendaraan PJR di Ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek.
PT JJC mengimbau kepada seluruh pengguna jalan agar selalu memastikan kondisi kendaraan dalam keadaan prima, saldo uang elektronik cukup dan mengisi bahan bakar sebelum memulai perjalanan. Jika lelah berkendara, istirahat di tempat yang telah disediakan. Tetap berhati-hati dan menaati peraturan yang berlaku di jalan tol.(*)