BADUNG, dogma.id – Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar menegaskan mitigasi akan perubahan iklim harus dilaksanakan secara tepat dan cepat.
Saat ini, dampak perubahan iklim terjadi lebih cepat dari yang diperkirakan. Jika tidak diantisipasi segera, dampak buruknya akan semakin sulit diatasi.
“Hari ini disuguhkan berbagai informasi cepatnya perubahan iklim tentu ini butuh sikap yang tepat dan cepat supaya berbagai hal yang tidak kita inginkan atas terjadinya perubahan iklim ini bisa diatasi sebaik-baiknya,” papar Gus Halim, sapaan akrab Mendes PDTT saat hadir dalam Seminar Internasional dan Launching Kolaborasi Aksi Desa Berketahanan Iklim di Badung, Bali pada Kamis (26/9/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Langkah cepat, tepat, antisipastif bisa kita siapkan,” lanjutnya.
Langkah-langkah tersebut, kata Gus Halim, membutuhkan kolaborasi dengan semua pihak karena iklim berikut dengan perubahannya bukan objek yang ada di 1 kementerian atau lembaga saja.
Namun ada kontribusi banyak pihak termasuk Kemendes PDTT sebagai inisiator dalam menghadapi perubahan iklim di level desa, Kementerian Keuangan sebagai pihak yang berwenang atas anggaran yang disalurkan ke desa, hingga Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang berwenang atas pengelolaan konservasi sumber daya alam dan ekosistemnya.
“Kalau kita mau menangani atau menyikapi segalanya pada level mikro tentu enggak mungkin dilaksanakan sendirian tapi harus dengan cara kolaboratif. Di sini pentingnya forum hari ini di mana Kemendes bersinergi dengan semua pihak yang sudah dilakukan dengan berbagai pola,” jelas Gus Halim.
Seperti diketahui, salah satu tujuan pembangunan yang dilaksanakan Kemendes PDTT berkaitan dengan perubahan iklim yang menjadi isu penting dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini dibuktikan dengan adanya SDGs Desa ke-13, Desa Tanggap Perubahan Iklim.(*)