JAKARTA, dogma.id – Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) terus menguatkan penerapan core values ASN BerAKHLAK yang diluncurkan Presiden Joko Widodo pada 2021 lewat berbagai langkah. Salah satu upayanya adalah lewat sharing session implementasi BerAKHLAK dari para penerima penghargaan Anugerah ASN 2023.
“Kegiatan sharing session ini bertujuan untuk memberikan inspirasi untuk instansi pemerintah maupun ASN dalam berkinerja dan berinovasi sehingga layak untuk diberi penghargaan dan apresiasi untuk meningkatkan penguatan budaya kerja BerAKHLAK,” ujar Asisten Deputi Penguatan Budaya Kerja Sumber Daya Manusia Aparatur Kementerian PANRB Damayani Tyastianti saat membuka Sharing Session: Top 3 Anugerah ASN ‘Penguatan Budaya Kerja BerAKHLAK’ di Jakarta, Kamis (03/10).
Kepala Balai Pelatihan Sumber Daya Manusia Metrologi, Mutu, dan Jasa Perdagangan Suci Ingrid Daniati menyebut core values ASN BerAKHLAK adalah landasan yang selalu ia pegang teguh saat bekerja. Peraih juara III kategori Jabatan Administrator Terbaik ini mengatakan penerapan BerAKHLAK di unit kerja yang ia pimpin dimulai dari dirinya sendiri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Untuk menciptakan budaya kerja itu harus dimulai dari individunya. Seorang pemimpin harus mampu memberikan contoh bagaimana nilai-nilai BerAKHLAK diterapkan. Jangan berekspektasi rekan kerja atau bawahan menerapkannya kalau dari sisi pimpinan juga tidak memberikan teladan,” ujarnya.
Untuk menciptakan lingkungan kerja yang harmonis dan kolaboratif terlepas dari adanya gap antar generasi, Suci memiliki dua pegangan yaitu ‘positive vibes only’ dan ‘time management’. Dalam upaya membangun suasana positif di kantor, Suci selalu menanamkan agar setiap masalah dipandang sebagai tantangan bukan hambatan.
“Kalau ada masalah, jangan anggap itu sebagai masalah atau hambatan tapi anggap itu sebagai tantangan, agar saat berdiskusi kita fokus pada solusi,” ungkapnya.
Suci juga berupaya sebaik mungkin untuk menerapkan work life balance di unit kerjanya. Pekerjaan sebisa mungkin diselesaikan di rumah sehingga pegawai memiliki waktu yang optimal dengan keluarga di rumah.
“Sebisa mungkin, jangan pernah bawa masalah rumah ke kantor, dan begitu juga sebaliknya. Jadi kalau bisa pekerjaan selesai di kantor, nah inilah pentingnya time management,” jelasnya.
Sementara itu, Lurah Antapani Tengah Teguh Haris Pathon juga menekankan pentingnya salah satu nilai BerAKHLAK, Berorientasi Pelayanan, dalam menyelesaikan pekerjaannya sehari-hari. Lewat semangatnya melayani masyarakat dengan sepenuh hati, Teguh berhasil membawa Kelurahan Antapani dikenal luas dengan inovasi pengolahan sampah.
Pada tahun 2020, Kelurahan Antapani Tengah menggulirkan inovasi Dora Anteng (door to door ke warga Antapani Tengah) dan Abdi Milah Sampah Ti Bumi/Abah Timi (Saya Memilah Sampah Dari Rumah). Kelurahan Antapani Tengah memberikan masing-masing rumah 2 ember sampah dan menyosialisasikan pengelolaan sampah sehingga warga membiasakan memilah sampah di rumahnya masing-masing.
“Di tahun yang sama dibuatlah satu pilot project yaitu Jasmine Integrated Farming di RW 19 Kelurahan Antapani Tengah, yaitu sebuah kawasan terpadu waste to food/tempat pengolahan sampah yang terintegrasi dengan Buruan Sae,” katanya.
Para penerima Anugerah ASN telah melalui tahap seleksi di daerah, hingga ke tingkat nasional. Mereka diharapkan menjadi role model bagi ASN di seluruh Indonesia dalam bekerja dan memberikan pengabdian terbaik bagi bangsa.
“Banyak harapan yang sekarang berada di pundak saya utamanya dari pimpinan. Menyandang predikat ini dituntut untuk memberikan contoh, mempertahankan pola kerja sehingga predikat ASN terbaik ini benar-benar layak untuk diterima,” tandasnya. (*)