Kebumen, dogma.id – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meresmikan Kampus Geologi Luk Ulo dan Rumah Susun (rusun) Yayasan Pendidikan Geologi Karang Sambung di Kebumen, Jawa Tengah, Minggu (13/10/2024).
Menteri Basuki berharap dengan adanya kedua fasilitas yang telah dilengkapi sarana dan prasarana yang memadai ini dapat membantu meningkatkan kaliber pendidikan geologi di Indonesia menjadi lebih baik lagi.
“Mahasiswa sekarang harus bisa lebih baik hasilnya daripada kami generasi sebelumnya. Saya juga ingin mengusulkan membuat program bukan hanya untuk mahasiswa, tapi juga untuk SMP dan SMA agar mereka mengetahui ilmu geologi ini,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sebagai bagian dari Cagar Alam Nasional Geologi, Kompleks Karang Sambung bisa diibaratkan sebagai miniatur geologi Indonesia karena mengandung berbagai kekayaan dan fenomena geologi unik yang jarang ditemukan di tempat lainnya, bahkan di dunia. Pembangunan Kampus Geologi Luk Ulo sebagai laboratorium alam geologi yang representatif bertujuan untuk mendukung proses belajar para mahasiswa geologi dan para peneliti ilmu kebumian.
Kampus dengan luas lahan 3,7 Ha dan luas bangunan 7.038 m2 ini terbagi menjadi 4 zona. Zona A terdiri dari lobby, ruang eksibisi, perpustakaan, ruang virtual, dan auditorium. Zona B terdiri dari ruang pusat informasi, ruang pengelola, kantin/mess hall, laboratorium geologi, cafe, ruang serbaguna, dan masjid.
Kemudian Zona C terdiri dari asrama dosen, ruang rapat dosen, dan ruang cuci dan jemur. Zona D merupakan area untuk glamping. Pembangunannya dilakukan selama 10 bulan pada September 2023-Juli 2024 oleh PT. Nindya Karya dengan biaya Rp79,6 miliar.
Sedangkan Rusun Yayasan Pendidikan Geologi Karangsambung dibangun sebagai hunian mahasiswa program kuliah lapangan dari Prodi Geologi dari berbagai universitas serta masyarakat umum yang berminat khusus pada ilmu kebumian. Pembangunannya dilaksanakan pada tahun 2022-2023 dengan biaya Rp14,13 miliar.
Rusun ini terdiri dari 1 tower setinggi 3 lantai dengan 43 unit hunian tipe 24 (41 unit standar dan 2 unit difabel) berkapasitas total 168 orang. Setiap hunian juga telah dilengkapi dengan mebel yang terdiri dari 2 unit dipan susun, 2 unit lemari, dan 4 unit meja kursi. Khusus untuk unit hunian difabel terdiri dari 2 unit dipan tunggal, 2 unit lemari, dan 2 unit meja kursi 2 unit.
Dewan Pembina Yayasan Pendidikan Geologi Karang Sambung Nanang Abdul Manaf mengatakan kampus ini sudah digunakan sejak Februari 2024 oleh 604 mahasiswa geologi, termasuk dari Universitas Trengganu Malaysia.
“Kami berkomitmen akan memaksimalkan penggunaan kampus ini semaksimal mungkin. Selain kegiatan lapangan dan pendidikan geologi, kami juga ingin memanfaatkan sebagai training dan research center, tempat kegiatan workshop dan seminar, dan untuk sertifikasi yang dibutuhkan industri geologi,” katanya.
Turut hadir Rektor Intitut Teknologi Bandung (ITB) Reini Wirahadikusumah, Pjs Bupati Kebumen Boedyo Dharmawan, Direktur Jenderal Cipta Karya Diana Kusumastuti, Direktor Jenderal Perumahan Iwan Suprijanto, Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan Endra S. Atmawidjaja, dan para Kaprodi Ilmu Geologi dari berbagai perguruan tinggi. (*)