dogma.id– Pada 14–15 November 2024, FKKS SMA Kota Tangerang Selatan menggelar seminar bertajuk Digitalisasi Sekolah di Mega Hotel & Resort, Puncak Bogor. Acara ini menghadirkan narasumber ternama, seperti Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed, Prof. Dr. Ir. Imam Robandi, M.T, dan Coach Chandra Gumilar, seorang praktisi pendidikan yang juga mahasiswa Pascasarjana Teknologi Pendidikan Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ).
Dalam sesi yang penuh wawasan, Chandra Gumilar menyoroti pentingnya pemanfaatan teknologi dalam pengelolaan pendidikan, mulai dari manajemen sekolah hingga pengembangan kurikulum. Menurut Chandra, digitalisasi tak hanya meningkatkan efisiensi operasional sekolah, tetapi juga mampu mendongkrak kinerja guru dan staf secara keseluruhan.
Sebagai bagian dari inovasinya, Chandra memperkenalkan CERDIG (Cerdas Digital), sebuah aplikasi sekolah berbasis web yang responsif dan kompatibel dengan berbagai perangkat, termasuk Android, iOS, komputer desktop, dan laptop. Aplikasi ini dirancang untuk memberikan solusi praktis bagi sekolah dalam pengelolaan administrasi dan pembelajaran tanpa kerumitan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Melalui aplikasi ini, sekolah-sekolah dapat menikmati kemudahan dalam pengelolaan tanpa ribet,” ujar Chandra. Banyak sekolah telah merasakan manfaat nyata dari penggunaan CERDIG, yang menjadi salah satu terobosan unggul dalam mendorong transformasi pendidikan berbasis teknologi di Indonesia.
Seminar ini menjadi momentum penting untuk menggugah kesadaran semua pihak akan pentingnya digitalisasi dalam dunia pendidikan, seiring dengan tantangan zaman yang kian kompleks. #KelolaSekolahTanpaRibet
Chandra Gumilar menyampaikan harapannya agar pendidikan di Indonesia semakin maju dan mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi. Ia percaya bahwa digitalisasi adalah kunci untuk menciptakan ekosistem pendidikan yang efisien, inklusif, dan relevan dengan kebutuhan zaman.
“Saya berharap pendidikan di masa depan tidak hanya memanfaatkan teknologi sebagai alat, tetapi benar-benar mengintegrasikannya ke dalam setiap aspek pembelajaran dan pengelolaan sekolah. Teknologi harus menjadi solusi, bukan beban,” ungkap Chandra.
Sebagai mahasiswa Pascasarjana Teknologi Pendidikan, Chandra menegaskan komitmennya untuk terus berinovasi dan memberikan kontribusi nyata bagi dunia pendidikan. Ia bertekad memperjuangkan akses yang lebih luas terhadap teknologi untuk sekolah-sekolah di seluruh pelosok negeri, sehingga setiap guru, siswa, dan tenaga kependidikan dapat merasakan manfaatnya.
“Ini adalah perjalanan panjang, tetapi saya akan terus berjuang. Pendidikan yang berkualitas dan berbasis teknologi harus bisa dinikmati oleh semua kalangan Pendidikan”