dogma.id – Di tengah komitmen Indonesia untuk mempercepat transisi menuju energi berkelanjutan, peran perempuan dalam sektor energi baru terbarukan semakin menonjol. Anita Puspita Sari, Vice President Strategi Pengembangan Biomassa PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI), menjadi salah satu tokoh yang menginspirasi melalui dedikasinya dalam memajukan sektor biomassa.
Berlatar belakang teknik dan lingkungan, Anita memulai perjalanannya dengan ketertarikan besar pada potensi energi terbarukan, khususnya biomassa. “Saya melihat potensi besar dari sumber daya lokal yang selama ini kurang dimanfaatkan. Biomassa bukan hanya soal energi, tetapi juga tentang keberlanjutan sosial dan ekonomi”, ungkapnya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Dengan keahlian teknis dan pemahaman mendalam tentang kebijakan energi, Anita terus mendorong integrasi biomassa sebagai pilar penting dalam strategi transisi energi nasional. Anita menjadi motor penggerak berbagai inovasi pengembangan biomassa di Indonesia. Salah satu terobosannya adalah mendorong penerapan sistem digitalisasi biomassa di PLN EPI, yang memungkinkan seluruh proses penyediaan biomassa—mulai dari pemetaan lahan, pelaporan penanaman dan panen, hingga distribusi bahan baku—terintegrasi secara digital dan real-time.
Melalui inovasi ini, PLN EPI membangun platform berbasis web apps dan mobile apps yang memperkuat keterlibatan petani lokal dalam rantai pasok biomassa. Sistem ini tidak hanya meningkatkan efisiensi logistik, tetapi juga menghubungkan langsung petani dengan fasilitas produksi hingga pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) yang menggunakan cofiring biomassa sebagai bahan bakar alternatif.
Dengan adanya marketplace ini data produksi dan permintaan biomassa kini saling terkoneksi secara cepat dan transparan, mempercepat respon kebutuhan operasional biomassa.
Upaya ini mempertegas visi Anita dalam mengembangkan biomassa bukan hanya sebagai solusi teknis melainkan juga sebagai pilar pemberdayaan ekonomi kerakyatan dan penguatan ketahanan energi nasional berbasis sumber daya lokal.
“Tantangan terbesar adalah mengubah persepsi lama bahwa sektor energi adalah ‘dunia laki-laki’. Namun, kompetensi dan integritas adalah kunci untuk membuktikan bahwa perempuan memiliki peran besar dalam industri ini”, katanya.
Tak hanya berfokus pada pencapaian teknis, Anita juga konsisten mendorong terciptanya lingkungan kerja yang inklusif di PLN EPI. Ia aktif menjadi mentor dan role model, khususnya bagi rekan perempuan, untuk menumbuhkan keberanian, kepercayaan diri, dan aspirasi berkarier di sektor energi.
“Kepemimpinan bagi saya adalah memberi ruang bagi tim untuk berkembang. Saya berusaha menjadi role model dan mentor, terutama untuk perempuan, agar mereka merasa memiliki tempat dan suara di sektor energi,” jelas Anita.
Melalui pendekatan ini, Anita berharap dapat membuka jalan bagi generasi perempuan berikutnya untuk berkiprah di industri energi. Anita juga menyampaikan pesan inspiratif bagi perempuan Indonesia yang ingin berkarier di sektor energi.
“Jangan pernah ragu untuk mengambil peran. Tantangan memang ada, tetapi peluang untuk membuat perubahan yang berarti jauh lebih besar. Yakinlah pada kemampuan diri, terus belajar, dan jangan takut bersuara”, tegasnya.
Pesan ini mencerminkan semangatnya untuk mendorong partisipasi aktif perempuan dalam membentuk masa depan energi Indonesia yang berkelanjutan.
Kiprah Anita Puspita Sari tidak hanya memperkuat posisi biomassa dalam peta energi nasional, tetapi juga menjadi bukti bahwa perempuan memiliki peran strategis dalam mendorong inovasi dan keberlanjutan.
Subholding PLN EPI, melalui kontribusi tokoh seperti Anita, terus berkomitmen untuk mewujudkan transisi energi yang inklusif dan berdaya guna bagi seluruh lapisan masyarakat.