Tangerang, dogma.id- Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang beroperasi di wilayah Aceh memperkenalkan potensi minyak dan gas (migas) Aceh kepada pengunjung Indonesian Petroleum Association Convention & Exhibition (IPA Convex) 2024.
Pameran ini berlangsung di ICE BSD City, Tangerang, Selasa-Kamis, 14-16 Mei 2024
Dalam ajang pameran migas tersebut, para pengunjung tampak berminat mengunjungi booth BPMA. Pada booth itu disediakan informasi tentang blok produksi dan eksplorasi di Aceh, yang dikelola oleh sejumlah perusahaan seperti Medco EP Melaka, Pema Global Energy (PGE), Zaratex, Conrad OSWA, Conrad ONWA, Aceh Energy, dan Triangle Pase.
Selama tiga hari pelaksanaan even, sejumlah KKKS yang beroperasi di bawah wewenang BPMA, secara bergantian memaparkan kondisi wilayah kerja masing-masing kepada para pengunjung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Mereka membahas produksi, rencana seismik, hingga potensi migas yang dimiliki.
Para pengunjung IPA Convex yang hadir ke booth BPMA kerap bertanya tentang keberadaan dan wewenang BPMA dalam industri migas.
Selain itu, juga potensi migas dan dampaknya terhadap kesejahteraan masyarakat. “Kegiatan ini (IPA Convex) sangat penting, apalagi terhadap BPMA, ini bukan kali pertama kita berpartisipasi dalam ajang ini, tapi kali ini kita hadir dengan membuka booth.
Kita ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk memberikan publikasi tentang kegiatan hulu migas Aceh,” ujar Kepala BPMA, Teuku Mohammad Faisal di sela-sela IPA Convex.
Ia menjelaskan, kegiatan hulu migas dibagi dua, yaitu eksplorasi (pencarian sumber migas) dan eksploitasi (produksi). Namun tahapan yang paling menarik adalah eksploitasi, karena akan memberikan dampak yang besar kepada masyarakat, termasuk dana bagi hasil kepada Aceh.
Selain itu, BPMA saat ini juga sedang mendorong perkembangan yang signifikan di wilayah kerja eksplorasi
Katanya, BPMA saat ini membawahi tiga wilayah kerja produksi di Aceh, yaitu Blok A, Aceh Timur yang dioperatori oleh Medco EP Malaka.
Kemudian Blok B di Aceh Utara yang dikelola oleh BUMD Aceh, Pema Global Energy (PGE), dan terakhir blok Pasee yang dikelola Triangle Pase. “Dua tahun terakhir, Pema Global Energy juga melakukan langkah-langkah positif, dengan meningkatkan investasinya di lapangan tersebut, ini semua untuk meningkatkan produksi,” ujarnya.
Selain itu, BPMA saat ini juga sedang mendorong perkembangan yang signifikan di wilayah kerja eksplorasi. Sejumlah WK yang masih tahap eksplorasi adalah yaitu WK Onwa atau dikenal blok Meulaboh yang dikelola oleh Conrad ONWA.
Kemudian WK Oswa atau kerap disebut blok Singkil yang dikelola oleh Conrad Oswa. Kemudian blok Lhokseumawe yang dikelola Zaratex dan blok Sigli-Bireuen yang dikelola Aceh Energy.
Bahkan, blok Andaman III yang sudah dilepas oleh Repsol, kini dikabarkan juga diminati oleh investor untuk kembali melakukan eksplorasi. Penasihat Kepala SKK Migas, Nanang Abdul Manaf mengungkapkan saat ini empat investor yang menyatakan minat melakukan pencarian sumber migas di blok Andaman III tersebut.