Dugaan Produksi Oli Palsu, Akademisi Desak Kapolri

Tuesday, 11 June 2024 - 11:26 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Adib Mifthaul akademisi dan pengamat kebijakan pubik (foto dokumen indopos.co.id)

Adib Mifthaul akademisi dan pengamat kebijakan pubik (foto dokumen indopos.co.id)

poskota.online – Maraknya peredaran oli palsu di Banten dan di DKI Jakarta tak terlepas dari bebasnya produsen oli palsu yang beroperasi di kawasan Pergudangan Kosambi dan Dadap Kabupaten Tangerang dengan omset ratusan miliar rupiah yang masuk di wilayah hukum Polda Metro Jaya

Diduga pengusaha produsen oli palsu berinisial YS itu memiliki bekingan kuat yang sulit dijangkau oleh aparat penegak hukum. Sehingga tak heran, pabrik oli palsu berskala besar dibawah naungan PT NDK itu tak pernah terjamah tangan aparat.

Menyikapi maraknya pabrik dan pemasaran oli palsu di wilayah Polda Metro Jaya ini, pengamat kebijakan publik Adib Miftahul meminta kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memberikan atensi khusus terhadap Polda Metro Jaya agar mengusut dugaan adanya pabrik oli palsu di wilayah hukum Polda Metro Jaya siapapun bekingannya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Jika masih ada pabrik oli palsu di Kabupaten Tangerang (Kawasan Pergudangan Kosambi di bawah naungan PT NDK-red), Kapolri harus memberikan atensi khusus kepada Kapolda Metro siapapun bekingan mereka. Jika Polda Metro takut, serahkan kasusnya ke Mabes Polri,” ujar Adib.

Menurut Adib, peredaran dan produksi oli palsu tidak saja merugikan konsumen terkait pemakaian oli palsu yang menyebabkan kerusakan pada mesin kendaraan namun juga merugikan negara dari sektor pajak,Senin (10/6/2024)

“ Peredaran oli palsu ini jelas melanggar UU Konsumen nomor 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen,” tegas Adib yang juga direktur eksekutif Kajian Politik Nasional (KPN) ini.

Menurut Adib, untuk mengantisipasi produksi dan peredaran oli palsu tidak hanya menjadi tanggung jawab dari pihak kepolisian, namum Pemerintah Daerah, baik Kabuapaten maupun Provinsi Banten juga ikut bertanggungjawab melakuan mitigasi terkait izin dan peruntukan gudang yang didiga menjadi lokasi produksi oli palsu tersebut.

Baca juga  Menteri Basuki Ajak Kolaborasi Transformatif untuk Ketahanan Air Global

“Pemerintah daerah juga harus ikut bertanggungjawab meneliti izin dan peruntukan gudang tersebut untuk meminimalisir terjadinya penyalahgunaan peruntukan,” tandasnya.

VP Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso menegaskan, penangkapan pemilik gudang produksi oli palsu skala rumahan di sebuah ruko kawasan Panongan dan Citra Raya oleh Polda Banten merupakan ranah penegak hukum.

“Ia meminta mengungkapkan tuntas praktik oli diduga palsu tersebut. “Untuk brand harus dipastikan. Pertamina atau bukan,” ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, penangkapan pemilik gudang produksi oli palsu skala rumahan di sebuah ruko kawasan Panongan dan Citra Raya oleh Polda Banten, dinilai belum memenuhi rasa keadilan.

Pasalnya, pabrik oli palsu skala besar beromset ratusan miliar masih bebas beroperasi di wilayah Tangerang, dan tidak tersentuh oleh aparat penegak hukum.

“Penangkapan HB alias Ayung dan HW sebagai pemilik oli palsu skala rumahan belum lama ini oleh Polda Banten, belum bisa memberantas peredaran oli palsu di Tangerang dan sekitarnya,” ujar seorang pengusaha yang tidak mau menyebutkan identitasnya, Sabtu (8/6/2024).

Sumber tersebut mengatakan pabrik yang dibongkar oleh Polda Banten lalu, hanyalah skala kecil, sementara ada pabrik dengan skala besar yang beromset ratusan miliar hingga kini masih beroperasi dan penjualan hampir seluruh indonesia.

“Kalau penegak hukum mau membongkar lebih besar lagi oli palsu yang selama ini tak pernah tersentuh hukum ada di kawasan pergudangan Kosambi dan Dadap Kabupaten Tangerang,” kata sumber tersebut.

“Pabrik di kawasan pergudangan ini sudah beroperasi lama dan hingga saat ini belum tersentuh oleh aparat. Pabrik oli palsu ini kapasitasnya lebih besar dan omzet ratusan miliar dari pabrik oli palsu di kawasan Panongan dan Citra Raya, Cikupa,” tutur sumber yang enggan disebutkan namanya ini.

Baca juga  Sekolah Polisi Negara Gelar Kohesi Sosial Di Purbalingga

Dikatakan, pemilik pabrik oli palsu ini berinisal YS yang diduga merupakan orang yang memiliki backing kuat. Sehingga tak heran pabrik oli palsu yang berada di bawah naungan PT NDK ini dapat memasok oli palsu ke wilayah Indonesia dengan bebas.

“Agen besarnya ada di wilayah Cengkareng, dari sana mereka menyebarkan oli-oli palsu ini dengan modus digabungkan dengan oli asli,” ujar sumber tadi.

Sumber itu pun mengatakan maraknya peredaran oli dan sparepart sepeda motor palsu di pasaran tersebut membuat ratusan massa menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung Markas Besar Kepolisian RI (Mabes Polri) Rabu, 20 Maret 2024. Namun hingga kini pabrik oli palsu milik PT NDK tetap beroperasi.

Massa yang tergabung dalam Pengurus Besar Komunitas Aktivis Muda Indonesia dan Mahasiswa Poros Jakarta, berunjukrasa di Mabes Polri pada Rabu (20/3/2024) lalu. Mereka meminta pihak kepolisian membongkar kasus tersebut. Mereka meminta Mabes Polri untuk memberantas dan menangkap para pengusaha pembuat oli dan sparepart palsu tanpa pandang bulu.

Tak hanya memproduksi oli palsu, PT NDK ini juga diduga membuat sparepart palsu yang sangat merugikan masyarakat. Massa yang tergabung dalam Pengurus Besar Komunitas Aktivis Muda Indonesia dan Mahasiswa Poros Jakarta itu meminta pihak kepolisian membongkar kasus tersebut.

Dalam spanduk yang dibawa, mereka menuliskan dukungan terhadap Mabes Polri untuk memberantas dan menangkap para pengusaha pembuat oli dan sparepart palsu tanpa pandang bulu.

Sultoni, seorang koordinator massa aksi menyebut pihaknya ingin kepolisian bertindak tegas atas kasus yang sudah meresahkan masyarakat pengguna kendaraan bermotor itu di wilayah Kota Tangerang, Banten.

“Kita ingin menuntut bahwasanya tindakan tegas dari Mabes Polri untuk menangkap para pembuat oli palsu yang memakai merek tertentu yang ada di Tangerang Kota,” kata Sultoni dalam aksinya.

Baca juga  Kapolri Tegaskan TNI-Polri Siap Amankan KTT IAF di Bali

Massa aksi juga menuntut menangkap terduga pelaku pengusaha pembuat oli dan sparepart palsu bernama YS, yang merupakan pemilik dari PT NDK.

Kasus ini pernah disidak tapi itu bukan dalangnya yang disidak, itu skala kecilnya saja yang ditutup. Mereka (pengusaha) masih beroperasi, masih banyak, dan dalangnya masih beroperasi,” ungkap Sultoni. (*)

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Jasa Marga Pantau Kesiapan Pelayanan Operasional Natal 2024 dan Tahun Baru 2025
Mendes Yandri Ajak Bank Dunia Dukung Program Prabowo
Filep Wamafma Buka Suara Soal Ketimpangan Guru
DPD RI, APDESI, dan KPPOD Bicara Tata Kelola Pemerintahan Desa
Tangani Bencana Lebih Cepat, BPBD Brebes Deklarasi Gerakan Kencana
LBH PSI Gelar Diskusi Kekerasan Perempuan dan Anak, Hasilkan Sejumlah Kesimpulan Penting
Kalapas Brebes Panen Sawi Hasil Binaan WBP, Dukung Ketahanan Pangan
Transformasi Pendidikan Melalui Digitalisasi: Seminar Pendidikan FKKS SMA Kota Tangerang Selatan

Berita Terkait

Friday, 22 November 2024 - 18:29 WIB

Jasa Marga Pantau Kesiapan Pelayanan Operasional Natal 2024 dan Tahun Baru 2025

Friday, 22 November 2024 - 16:57 WIB

Mendes Yandri Ajak Bank Dunia Dukung Program Prabowo

Friday, 22 November 2024 - 15:20 WIB

Filep Wamafma Buka Suara Soal Ketimpangan Guru

Friday, 22 November 2024 - 14:18 WIB

DPD RI, APDESI, dan KPPOD Bicara Tata Kelola Pemerintahan Desa

Thursday, 21 November 2024 - 20:45 WIB

Tangani Bencana Lebih Cepat, BPBD Brebes Deklarasi Gerakan Kencana

Berita Terbaru

news

Mendes Yandri Ajak Bank Dunia Dukung Program Prabowo

Friday, 22 Nov 2024 - 16:57 WIB

news

Filep Wamafma Buka Suara Soal Ketimpangan Guru

Friday, 22 Nov 2024 - 15:20 WIB

daerah

Mendes Yandri Ajak Alumni Unpam Kembali ke Desa

Friday, 22 Nov 2024 - 09:29 WIB