PLN Bersama Kementan Luncurkan Model Pertanian Terpadu

Friday, 27 September 2024 - 21:43 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

dok/ist

dok/ist

Tasikmalaya, dogma.id – PT PLN (Persero) melalui Sub Holding PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) meresmikan program “Pengembangan Ekosistem Biomassa Berbasis Ekonomi Kerakyatan dan Pertanian Terpadu” di lahan kritis seluas 100 Hektare di Desa Bojongkapol, Kecamatan Bojonggambir, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat pada Kamis (26/09).

Program yang melibatkan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan biomassa untuk co-firing Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) ini tidak hanya akan meningkatkan penggunaan energi baru terbarukan (EBT) saja tetapi juga akan meningkatkan perekonomian masyarakat.

Wakil Menteri Pertanian Sudaryono yang turut hadir meresmikan program Pengembangan Ekosistem Biomassa menyambut baik inisiatif PLN dalam memberdayakan masyarakat untuk mengembangkan ekosistem biomassa berbasis ekonomi kerakyatan. Pihaknya pun siap untuk bersinergi dengan PLN untuk memastikan keberhasilan program seperti memberikan pembinaan, menghadirkan penyuluh sehingga program betul-betul diterima oleh masyarakat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

”Kami dari Kementerian Pertanian siap bersinergi, siap mendorong, siap membantu, siap menempatkan orang. Apapun yang baik buat rakyat, kita siap jiwa raga kita untuk rakyat,” tutur Sudaryono dalam sambutannya.

Sudaryono juga mengapresiasi upaya PLN yang tidak hanya berkomitmen untuk mengurangi emisi karbon, tetapi juga membantu meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar.

“ini inisiasi yang sangat baik. Tentu saja selain terkait urusan renewable energy, ini mengandung nilai ekonomi, Di situ ada bisnis, di situ ada perputaran uang, di situ ada yang tadinya tidak punya penghasilan, tiba-tiba punya penghasilan. Ini artinya apa? Artinya manfaatnya besar sekali bagi rakyat sekitar,” imbuh Sudaryono.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan bahwa PLN terus berupaya menggenjot pemanfaatan EBT sebagai bagian dari upaya dekarbonisasi sektor ketenagalistrikan di Indonesia. Upaya ini searah dengan target Pemerintah untuk mencapai Net Zero Emissions (NZE) di tahun 2060, di sisi lain juga membawa dampak positif langsung untuk masyarakat.

Baca juga  Bantu Fasilitas Pengairan, PT Jasamarga Transjawa Tol Serahkan 3.050 Meter Selang Pembuangan Pompa Air

“Dulu ketersedian pasokan biomassa untuk co-firing menjadi tantangan bagi kami. Sekarang, dengan kolaborasi dari berbagai pihak, program ini tidak hanya mampu memanfaatkan lahan kritis dan tidak produktif, tapi juga mampu menghadirkan lapangan pekerjaan, meningkatkan pendapatan daerah, dan menggerakkan ekonomi kerakyatan sirkuler,” ujar Darmawan.

Darmawan memaparkan, guna memastikan kecukupan bahan baku biomassa, dibutuhkan upaya terintegrasi. Untuk itu, PLN mengembangkan ekosistem biomassa berbasis pertanian terpadu. Program ini melibatkan masyarakat untuk mengolah lahan kritis menjadi produktif.

“Dengan kekuatan kolaborasi ini, Kementerian Pertanian dan PLN tidak hanya sukses, tetapi juga membawa kesejahteraan dan berkah. Kesuksesan ini akan diduplikasikan di lokasi lainnya, sehingga akan membawa manfaat yang lebih masif lagi,” lanjut Darmawan.

Sebelum di Tasikmalaya, program ini telah sukses diimplementasikan di Cilacap dengan luas lahan sebesar 106 Hektare dan di Gunungkidul dengan luas 30 Hektare.

Sementara itu Direktur Utama PLN EPI, Iwan Agung Firstantara mengungkapkan bahwa biomassa yang digunakan PLN EPI untuk memenuhi kebutuhan co-firing sebagian besar berasal dari limbah pertanian dan perkebunan. Karena kebutuhannya terus meningkat, pihaknya mengajak masyarakat Kabupaten Tasikmalaya untuk memanfaatkan peluang ini untuk mendulang pendapatan ekonomi.

“Program Pengembangan Ekosistem Biomassa di Tasikmalaya ini, dilakukan dengan penanaman tanaman indigofera sebanyak 100 ribu buah. PLN EPI juga akan menyerahkan sebanyak 205 ekor domba untuk dibudidayakan. Sebelumnya juga telah dilakukan pelatihan budidaya, sehingga masyarakat dapat memanfaatkannya,” terang Iwan.

Tidak sampai di situ, Iwan juga menyampaikan bahwa penanaman tanaman energi ini dilakukan dengan sistem tumpang sari berupa cabai, tomat, dan timun. Sehingga selain dapat digunakan sebagai sumber pakan ternak dan bahan baku biomassa, juga dapat digunakan untuk penghasilan tambahan masyarakat.

Baca juga  Penonton Bakar Panggung Lantaran Konser Dibatalkan

“Dengan adanya program ini, PLN berharap dapat membangun ekosistem biomassa yang berkelanjutan di mana batang dan ranting tanaman energi dimanfaatkan untuk bahan baku biomassa, sedangkan daunnya dapat dimanfaatkan untuk pakan ternak, serta cabai, tomat, dan timunnya dapat dijual sebagai tambahan penghasilan,” imbuh Iwan.

Sampai dengan Triwulan III 2024, PLN EPI telah berhasil memanfaatkan biomassa untuk co-firing di 46 PLTU sebesar 3 juta ton. Jumlah ini, kata Iwan, bakal ditingkatkan menjadi 10 juta ton di tahun 2025 guna memenuhi kebutuhan biomassa di 52 PLTU milik PLN.(*)

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Terus Berjuang Untuk Rakyat dan Merealisasikan Program Kerja Presiden Prabowo
Kebijakan PPN 12% Dinilai Bebani Rakyat
Sultan Dukung Kementerian UMKM Bentuk Holding UMKM
Heroisme Dari Sosok Laksamana Keumalahayati Hingga Marsinah Yang Perlu & Patut Direnungkan Pada Setiap Hari Ibu, 22 Desember
Penghargaan Integritas Bisnis Lestari 2024 dari Transparency International Indonesia – Tempo
Pelanggan Listrik 2.200 VA ke Bawah akan Menikmati Diskon 50 Persen Tanpa Ribet
Live Event Kinerja Industri Kehutanan Dalam Peningkatan Nilai Tambah Produk Olahan Hasil Hutan
Akselerasi Transformasi Digital Bersama Penasihat Khusus Presiden
Tag :

Berita Terkait

Friday, 20 December 2024 - 21:16 WIB

Terus Berjuang Untuk Rakyat dan Merealisasikan Program Kerja Presiden Prabowo

Friday, 20 December 2024 - 20:55 WIB

Kebijakan PPN 12% Dinilai Bebani Rakyat

Friday, 20 December 2024 - 20:38 WIB

Sultan Dukung Kementerian UMKM Bentuk Holding UMKM

Wednesday, 18 December 2024 - 20:22 WIB

Penghargaan Integritas Bisnis Lestari 2024 dari Transparency International Indonesia – Tempo

Wednesday, 18 December 2024 - 09:58 WIB

Pelanggan Listrik 2.200 VA ke Bawah akan Menikmati Diskon 50 Persen Tanpa Ribet

Berita Terbaru

news

Kebijakan PPN 12% Dinilai Bebani Rakyat

Friday, 20 Dec 2024 - 20:55 WIB

news

Sultan Dukung Kementerian UMKM Bentuk Holding UMKM

Friday, 20 Dec 2024 - 20:38 WIB