Dogma.id- Persiapan untuk Ujian Akhir Semester (UAS) sering kali menjadi tantangan yang besar bagi pelajar dan mahasiswa.
Dalam menghadapi hal ini, tentu menghadirkan perasaan cemas dan terburu-buru, diiringi dengan berbagai tumpukan materi dan catatan yang harus dipahami dalam waktu terbatas. Di sinilah pentingnya memiliki metode belajar yang tidak hanya efisien, tetapi juga efektif dalam meningkatkan pemahaman.
Alih-alih hanya memfokuskan diri dengan menghafal, ada sebuah metode yang paling powerful untuk persiapan menghadapi UAS, yaitu Elaborasi. Metode elaborasi ini juga disarankan oleh Prof. Stella Christie dalam sebuah video yang diunggah oleh IDN Times.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Tetapi, apa sebenarnya yang dimaksud dengan metode ini? Bagaimana penerapannya dalam persiapan UAS? Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang apa itu teknik elaborasi, prinsip kerjanya, dan bagaimana kita dapat memanfaatkannya untuk menguasai materi secara lebih efektif.
Apa itu Teknik Elaborasi?
Elaborasi adalah metode belajar yang melibatkan proses memperdalam pemahaman suatu informasi atau materi dengan menghubungkannya dengan pengetahuan yang sudah ada sebelumnya.
Alih-alih hanya sekedar menatap halaman-halaman buku dengan harapan bisa menghafal setiap kata, atau hanya sekedar menerima dan menelan suatu informasi atau materi mentah, teknik elaborasi ini menuntut kita untuk lebih menggali lebih dalam, memahami hubungan antar ide, dan mengaplikasikan informasi tersebut dalam konteks yang lebih luas.
Metode elaborasi ini membantu kita untuk memiliki “gambaran yang lebih besar” tentang suatu topik dan menghubungkan konsep-konsep secara lebih logis dan menyeluruh. Intinya, teknik elaborasi ini membuat kita tidak hanya mengingat fakta-fakta kosong tetapi mengerti kenapa dan bagaimana konsep itu bekerja.
Tujuan dari elaborasi adalah untuk membantu kita membuat koneksi yang lebih kuat antara informasi yang sudah ada dalam ingatan dengan pengetahuan baru yang sedang dipelajari.
Dengan mengaitkan konsep-konsep baru dengan yang sudah dikuasai, proses pembelajaran menjadi lebih menyeluruh dan memudahkan kita untuk mengingat materi tersebut dalam jangka panjang. Oleh karena itu, elaborasi bukan hanya tentang belajar lebih banyak, tetapi juga tentang belajar dengan cara yang lebih terstruktur dan bermakna.
Prinsip Kerja Metode Elaborasi
Pada dasarnya, elaborasi bekerja dengan prinsip bahwa informasi yang lebih terhubung dengan pengetahuan yang sudah ada akan lebih mudah dipahami dan diingat.
Proses ini melibatkan beberapa langkah aktif yang perlu dilakukan saat belajar, seperti mengajukan pertanyaan kritis, mencari hubungan antara konsep-konsep yang berbeda, serta mengubah dan mengkomunikasikan materi dengan cara yang berbeda.
Dalam teknik elaborasi, kita akan terlibat aktif dalam menghubungkan informasi baru dengan informasi lama atau yang sudah ada.
Misalnya, jika kita sedang mempelajari topik baru dalam ekonomi, kita akan mencoba mengaitkan teori-teori yang dipelajari sebelumnya dengan contoh-contoh nyata yang relevan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan cara ini, informasi yang kita pelajari akan lebih mudah dipahami, karena kita melihat bagaimana konsep-konsep tersebut berfungsi dalam konteks yang lebih luas.
Cara Menerapkan Teknik Elaborasi dalam Persiapan UAS
Sekarang kita akan membahas beberapa cara konkret untuk menerapkan teknik elaborasi pada dalam persiapan UAS. Teknik ini dapat digunakan di hampir semua mata pelajaran dan sangat efektif jika diterapkan secara konsisten dalam sesi belajar.
Terdapat beberapa langkah-langkah yang dapat anda lakukan untuk mengoptimalkan metode elaborasi dalam persiapan ujian, seperti menghubungkan materi baru dengan yang lama, menggunakan analogi dan contoh nyata, mengajarkan materi tersebut kepada orang lain, menggunakan peta konsep, dan mengajukan pertanyaan yang kritis.
Menghubungkan Materi Baru dengan Pengetahuan yang Sudah Ada
Langkah pertama dalam elaborasi adalah mengaitkan informasi baru dengan pengetahuan yang sudah kita kuasai. Ini bisa dilakukan dengan cara bertanya kepada diri sendiri, “Apa yang sudah saya ketahui tentang topik ini?” dan “Bagaimana konsep ini terkait dengan informasi yang telah saya pelajari sebelumnya?”.
Misalnya, jika kita belajar tentang konsep hukum-hukum ekonomi, kita tidak hanya mengingat teori-teori seperti “Permintaan dan Penawaran” atau “Inflasi”, kita bisa mengaitkan teori-teori ini dengan situasi nyata pada kejadian sehari-hari yang pernah kita lihat atau alami, seperti bagaimana harga barang-barang di pasar bisa naik karena permintaan yang tinggi.
Dengan cara ini, kita tidak hanya mempelajari dan menghafal teori saja, tetapi juga memahami mengapa dan bagaimana hukum itu berlaku dan diterapkan dalam situasi nyata.
Menggunakan Analogi dan Contoh Nyata
Salah satu teknih elaborasi yang sangat berguna adalah pembuatan analogi, yaitu membuat perbandingan antara dua ide atau konsep. Analogi membantu kita memahami konsep-konsep baru dengan cara yang lebih familiar.
Kita bisa membandingkan ide baru dengan sesuatu yang sudah kita ketahui dengan baik, sehingga otak kita lebih mudah memahami dan mengingat informasi tersebut.
Contohnya, ketika kita sedang belajar tentang neraca pada laporan keuangan, kita bisa mengaitkannya dengan timbangan. Pikirkan neraca tersebut sebagai timbangan dua sisi, satu sisinya adalah aset, dan sisi lainnya adalah liabilitas dan ekuitas.
Timbangan akan seimbang jika jumlah aset sama dengan jumlah liabilitas ditambah ekuitas, dan timbangan yang tidak seimbang menunjukkan adanya kesalahan. Dengan analogi ini, kita bisa mengubah konsep yang abstrak menjadi sesuatu yang lebih konkret dan mudah dipahami.
Mengajarkan Materi Kepada Orang Lain
Salah satu cara terbaik untuk memastikan bahwa kita benar-benar memahami materi adalah dengan mengajarkan materi tersebut kepada orang lain. Ketika kita mengajarkan seseorang, kita dipaksa untuk menyusun informasi secara logis dan menyampaikannya dengan cara yang mudah dipahami.
Proses ini membantu kita memperdalam pemahaman sendiri dan mengidentifikasi bagian-bagian yang masih kurang jelas.
Kita bisa mempraktikkan ini dengan mengajak teman untuk berdiskusi tentang materi yang baru dipelajari. Jika kita bisa menjelaskan dan mengajarkan topik tersebut dengan lancar dan tanpa kesulitan, itu berarti kita telah benar-benar menguasainya.
Menggunakan Peta Konsep dan Diagram
Peta konsep adalah alat visual yang sangat berguna dalam teknik elaborasi. Dengan menggambarkan peta konsep, kita bisa memetakan hubungan antara berbagai ide atau topik yang telah dipelajari.
Ini akan memudahkan kita untuk melihat gambaran besar dan hubungan antara konsep-konsep utama dalam suatu materi.
Misalkan, saat belajar tentang siklus akuntansi, kita bisa membuat sebuah diagram atau peta konsep yang menghubungkan setiap proses dalam siklus akuntansi dimulai dari kegiatan pengumpulan bukti transaksi, pencatatan jurnal, posting ke buku besar, penyusunan neraca saldo, penyesuaian, neraca saldo setelah penyesuaian, laporan keuangan, jurnal penutup, sampai pada neraca saldo setelah penutupan.
Peta konsep ini tidak hanya membantu melihat keseluruhan materi dengan jelas, tetapi juga memungkinkan kita untuk memeriksa kembali informasi secara cepat sebelum ujian.
Menggunakan Pertanyaan Kritis untuk Memperdalam Pemahaman
Saat belajar menggunakan teknik elaborasi, penting untuk selalu mengajukan pertanyaan kritis yang membantu kita untuk menggali lebih dalam tentang materi yang dipelajari.
Tanyakan kepada diri sendiri atau tulis di dalam sebuah catatan, “Mengapa konsep ini penting?”, “Apa dampaknya dalam konteks yang lebih luas?”, atau “Bagaimana hal ini berkaitan dengan topik lain yang saya pelajari?”.
Dengan cara ini, kita mendorong diri untuk berpikir lebih mendalam dan tidak hanya berhenti pada permukaan materi.
Pertanyaan-pertanyaan kritis ini akan membantu membangun pemahaman yang lebih kuat dan mengurangi kecenderungan untuk hanya menghafal informasi tanpa pemahaman yang mendalam.
Manfaat Elaborasi dalam Persiapan UAS
Teknik elaborasi memberikan sejumlah manfaat yang sangat signifikan dalam persiapan UAS. Salah satu manfaat utamanya adalah kemampuannya untuk meningkatkan pemahaman. Dengan menghubungkan berbagai konsep dan memahaminya secara mendalam, kita tidak hanya terbatas pada menghafal informasinya, tetapi juga benar-benar memahami cara kerjanya.
Selain itu, metode ini memperkuat ingatan, karena ketika informasi baru dikaitkan dengan pengetahuan yang sudah ada, maka informasi tersebut menjadi lebih mudah diingat.
Elaborasi juga membantu mengurangi stres, karena fokus bergeser dari hanya sekedar menghafal ke pendekatan yang lebih berbasis pemahaman, membuat kita merasa lebih siap dan percaya diri saat menghadapi ujian.
Lebih jauh lagi, teknik ini mendorong pengembangan keterampilan berpikir kritis, sehingga kita lebih siap untuk menjawab soal yang membutuhkan analisis dan pemahaman mendalam. Dengan semua manfaat ini, elaborasi menjadi strategi belajar yang sangat efektif untuk menghadapi UAS.
Ketika menerapkan metode elaborasi, persiapan UAS menjadi tak hanya tentang menunggu jawaban yang datang dari buku atau catatan, tetapi juga dari pemahaman yang lebih matang dan lebih terstruktur.
Ketika hari ujian tiba, kita akan merasa lebih tenang karena telah mempersiapkan diri dengan cara yang lebih cerdas dan reflektif.
Dengan demikian, elaborasi bukan hanya sekedar teknik yang meningkatkan daya ingat, tetapi juga pendekatan yang memungkinkan untuk memahami dan mengintegrasikan pengetahuan secara lebih efektif.
Dalam dunia akademik, pemahaman yang mendalam lebih berharga daripada sekedar kemampuan menghafal, dan teknik elaborasi memberi kita kemampuan untuk membuat koneksi yang lebih kuat dengan materi.
Dengan menggunakan teknik ini dalam menghadapi UAS, kita tidak hanya dapat meraih nilai yang lebih tinggi, tetapi juga memperoleh pengetahuan yang lebih berarti, yang akan terus berguna baik itu dalam kehidupan profesional maupun pribadi.
Jadi, jika para pelajar dan mahasiswa ingin UAS kali ini tidak sekedar menjadi “drama” yang menegangkan, coba aplikasikan teknik elaborasi ini. Saat kita mengaitkan pengetahuan, menjelaskan konsep, dan menguji pemahaman, persiapan UAS akan terasa lebih menyenangkan bahkan, siapa tahu, bisa jadi seperti “memecahkan kode” yang selama ini terasa sulit.
Red/Azkia Aufa Atika, (Mahasiswa Akuntansi Universitas Jambi).
Penulis : Azkia Aufa Atika
Editor : Yudi Purwanto