Membela Palestina: Sebuah Tanggung Jawab Kemanusiaan dan Iman
Oleh: Muhammad Hadiid Al Yasa
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Latar Belakang
Palestina, sebuah wilayah yang terletak di jantung Timur Tengah, memiliki sejarah yang kaya dan penting bagi peradaban manusia. Sejak ribuan tahun lalu, Palestina telah menjadi tempat suci bagi tiga agama besar: Islam, Kristen, dan Yahudi. Wilayah ini telah menjadi saksi dari berbagai pergantian kekuasaan, mulai dari Mesir Kuno, Babilonia, hingga Romawi dan Bizantium.
Pada abad ke-7, Palestina berada di bawah kekuasaan Islam, dan pada tahun 1517, wilayah ini menjadi bagian dari Kekaisaran Utsmaniyah. Selama masa pemerintahan Utsmaniyah, Palestina menjadi rumah bagi berbagai komunitas, seperti Arab Muslim, Kristen, dan Yahudi yang hidup berdampingan meskipun ada perbedaan.
Segalanya berubah drastis setelah Perang Dunia I berakhir. Inggris mengambil alih Palestina melalui mandat dari Liga Bangsa-Bangsa, dan pada tahun 1917, Inggris mengeluarkan Deklarasi Balfour yang mendukung pendirian tanah air bagi bangsa Yahudi. Hal ini memicu perlawanan dari warga Palestina yang merasa tanah mereka terancam.
Pada tahun 1947, Perserikatan Bangsa-Bangsa mengusulkan untuk membagi Palestina menjadi dua negara, yang diterima oleh Yahudi namun ditolak oleh negara-negara Arab. Ketika Israel memproklamasikan kemerdekaannya pada 14 Mei 1948, perang besar pun pecah, mengakibatkan pengusiran ratusan ribu warga Palestina yang kini dikenal sebagai “Nakba,” atau “malapetaka.”
Meskipun Palestina telah berjuang untuk mendapatkan kemerdekaan, konflik masih terus berlanjut, dengan adanya ekspansi permukiman Israel dan kelompok perlawanan seperti Hamas yang mempertahankan perjuangan mereka. Walau telah diakui oleh lebih dari 130 negara, Palestina masih berjuang untuk pengakuan penuh sebagai negara merdeka.
Keistimewaan Palestina
Di balik konflik yang tak kunjung reda, Palestina tetap menyimpan pesona spiritual dan sejarah yang tak tergantikan. Palestina bukan hanya sekadar wilayah, melainkan pusat sejarah, budaya, dan agama yang mengikat umat manusia, terutama umat Islam.
Yerusalem (Al-Quds) menjadi saksi sejarah dengan berdirinya Masjid Al-Aqsa, kiblat pertama umat Islam. Di tempat inilah Nabi Muhammad SAW melakukan perjalanan Isra dan Mi’raj. Keistimewaan ini menjadikan Palestina sebagai tanah yang sangat dihormati di hati umat Islam di seluruh dunia.
Namun, Palestina bukan hanya penting bagi umat Islam. Kota-kota seperti Hebron (Al-Khalil), yang menyimpan makam Nabi Ibrahim AS, dan Bethlehem, tempat kelahiran Nabi Isa AS menurut tradisi Kristen, juga menjadikan Palestina sebagai tempat suci bagi umat Kristen.
Budaya Palestina kaya dengan tradisi dan warisan yang dipertahankan oleh rakyatnya. Tari Dabke, bordir tradisional, serta masakan khas seperti maqluba dan knafeh adalah sebagian dari kekayaan budaya yang mencerminkan semangat dan ketahanan rakyat Palestina. Meski dalam kesulitan, rakyat Palestina tetap bertahan dengan harga diri dan semangat juang yang luar biasa.
Mengapa Membela Palestina?
Bagi umat Muslim, Palestina adalah tanah suci yang diingatkan dalam Al-Qur’an, bukan sekadar wilayah yang tengah dilanda konflik. Dalam surat Al-Isra ayat pertama, Allah menyebutkan Masjid Al-Aqsa sebagai tempat yang diberkahi. Bagi umat Islam, Al-Aqsa adalah kiblat pertama dan menjadi tempat yang sangat dihormati.
Bela Palestina bukan hanya soal ikatan spiritual, tetapi juga mengenai hak-hak dasar kemanusiaan yang dirampas. Rakyat Palestina hidup dalam penderitaan, di bawah blokade dan pemukiman ilegal yang terus berkembang. Anak-anak Palestina tumbuh dalam bayang-bayang perang, dan mereka belajar bertahan hidup dalam keterbatasan.
Sebagai umat Muslim, kita diajarkan oleh Rasulullah SAW untuk peduli dengan urusan umat. Tanggung jawab kita tidak terbatas pada mereka yang dekat dengan kita, tetapi juga kepada saudara-saudara kita yang sedang berjuang. Membela Palestina berarti membela keadilan, kemanusiaan, dan nilai-nilai agama yang kita anut.
Kesimpulan
Membela Palestina adalah bagian dari perjuangan kemanusiaan yang harus didukung oleh setiap umat, bukan hanya umat Islam. Palestina menunggu kita untuk berbicara, berdoa, dan berbuat. Ketika kita membela Palestina, kita juga membela kemanusiaan, harga diri umat, dan warisan suci yang harus kita jaga.
Penulis : Ali Al Anshori