dogma.id- Jakarta X Beauty 2024 telah menjadi fenomena baru dalam pameran kecantikan di Indonesia. Acara ini tidak hanya memuaskan para pecinta kecantikan, tetapi juga memberikan kontribusi positif bagi industri kecantikan dan ekonomi kreatif nasional.
Jakarta X Beauty (JXB) 2024, pameran kecantikan terbesar di Indonesia, telah resmi ditutup pada hari Minggu, 9 Juni 2024. Digelar selama 4 hari di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, acara ini menarik antusiasme luar biasa dari para pecinta kecantikan.
JXB 2024 menghadirkan lebih dari 400 brand lokal dan internasional ternama, menawarkan berbagai produk kecantikan dengan promo dan penawaran menarik. Pengunjung dapat menemukan produk makeup, skincare, body care, hair care, fragrance, dan masih banyak lagi.
ADVERTISEMENT
![](https://dogma.id/wp-content/uploads/2024/08/iklan-yoferen.jpg")
SCROLL TO RESUME CONTENT
Selain berbelanja, JXB 2024 juga menghadirkan berbagai aktivitas menarik lainnya,
Pengunjung juga dapat mengikuti kelas dan workshop kecantikan yang dipimpin oleh para pakar dan influencer ternama.
Berbagai topik menarik seputar kecantikan dibahas dalam talkshow yang menghadirkan narasumber inspiratif.
Pengunjung berkesempatan bertemu dan berfoto dengan para influencer dan brand ambassador favorit mereka.
Penampilan memukau dari para makeup artist dan performer menghibur pengunjung di sepanjang acara.
Antusiasme pengunjung JXB 2024 terlihat jelas dari antrean panjang di setiap pintu masuk sejak pagi hari. Para pengunjung rela mengantri berjam-jam demi mendapatkan produk kecantikan favorit mereka dengan harga spesial.
JXB 2024 mendapat dukungan penuh dari pemerintah dan industri kecantikan Indonesia. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, hadir dalam acara pembukaan dan mengapresiasi penyelenggaraan JXB 2024 yang dinilai mampu membangkitkan kembali sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
JXB 2024 telah sukses besar dan menjadi tren baru dalam pameran kecantikan di Indonesia. Acara ini tidak hanya memanjakan para pecinta kecantikan, tetapi juga memberikan dampak positif bagi industri kecantikan dan ekonomi kreatif Indonesia.
