Dogma.id- Tangsel Creative Foundation (TCF) adakan diskusi Kelas Terbang dengan tema “Ikut Serta Audisi Apa Dampaknya?” menghadirkan Para Duta yang ada di Provinsi Banten, Sabtu (10/08/2024).
Kali ini, TCF mengundang Ulfah Julianti selaku Juri Duta Baca Kota Tangerang Selatan sekaligus Dosen Universitas Pamulang, Mutiara Fadhila sebagai Duta Antinarkoba Kota Tangerang 2023, Nadira Siti Nurfajrina Nona Persahabatan Kota Tangsel 2023, dan Palupi Krakatao Miss Hijab Indonesia Best Advokasi 2022, Top 3 Finalis Hijab Hunt 2024 serta di moderatori oleh Wahyu Kurniawan selalu presiden TCF.
Founder TCF Hilmi Fabeta mengatakan, Kelas Terbang selalu diadakan setiap bulan. Acara ini sebagai ajang bertukar wawasan mengenai tema yang diangkat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Tema hari ini seputar metode audisi, yang akan dieksplore lebih lanjut. Selamat berproses, selamat berkarya, dan tumbuh bersama,” tegasnya.
Maka Hilmi Fabeta yang juga sebagai Staff Khusus Walikota menurut nya bahwa TCF menjadi ruang dan wadah Komunitas Ekonomi Kreatif ini agar menjadi rumah dimana ada halaman, ruang dan lainnya agar bisa saling bertumbuh terus berkolaborasi.
Selanjutnya, gedung City Gallery ini bisa menjadi tempat kegiatan produktif terbuka untuk seluruh komunitas jika ingin mengadakan kegiatan acara. Ungkap nya.
Ulfah Julianti menegaskan bahwa menjadi duta harus tau data, pintar komunikasi, dan mengolah emosi.
“Jika ingin mengikuti duta, kita harus tau bidang apa yang diambil, cari permasalahan yang ada, analisis kelebihan dan kekurangan, dampaknya, strategi apa yang harus dibuat untuk menangani masalah yang ada, lalu mempersiapkan diri dengan sebaik mungkin. Menjadi duta bukan hanya kepintaran intelektual tapi juga spiritual, dan emosional,” tuturnya.
Dalam berkompetisi tentu tidak melalui jalan yang mulus. Palupi Krakatao menjelaskan banyak kegagalan yang ia lalui sejak kecil, hingga akhirnya bisa meraih juara.
“Sejak usia 8 tahun saya sudah berkompetisi pada audisi pelawak cilik di TPI, sampai di 50 besar. Mengikuti Idola Cilik Junior. 4 kali gagal audisi Miss Hijab, alhamdulillah tahun 2024 menang. Tiap kali saya gagal, saya terus memperbaiki kekurangan, kita tidak pernah selesai untuk belajar. Audisi adalah sebuah proses panjang,” ujarnya.
Menjadi duta memiliki tantangan tersendiri. Seperti yang dijelaskan Mutiara Fadhila, sebagai Duta Anti Narkoba kerap kali ia dikucilkan oleh temannya, dianggap akan mengadukan teman-temannya ke BNN bila merokok sembarangan.
Meskipun itu hanyalah sebuah candaan. Mutiara menjelaskan bahwa Duta Anti Narkoba justru membantu mengarahkan orang-orang yang terjerat dalam Narkoba, untuk mendapatkan kesembuhan lewat rehabilitasi.
Menjadi seorang duta tentu tidaklah mudah, ada tanggung jawab yang harus dipikul untuk masyarakat sekitar.
Banyak hal yang harus dipertimbangkan. Menurut Nadira Siti Nurfajrina sebelum mendaftarkan diri menjadi Duta ada beberapa hal yang perlu dipastikan.
“Yang pertama tanyakan ke diri sendiri, apakah ini baik untuk diri kalian? dampak untuk diri sendiri apa? Lalu dampak buat orang lain apa? Kalau kalian gak tau berarti kalian cuma ikut ikutan aja. Yg penting bukan gelarnya tapi lebih tanggung jawabnya,” tegasnya.
Penulis : Yudi
Editor : Wildan